Sudah sangat umum bagi orang Jepang untuk mempercayai bahwa membuat makanan dengan belut, atau unagi, bisa menambah stamina. Dan ketika antrean di depan restoran unagi akan menjadi yang terpanjang pada pertengahan musim panas "Day of the Ox" (mengacu pada zodiak Cina di kalender), mengambil bagian pada kegembiraan Restoran Maekawa di Asakusa pasti bisa meyakinkan pengunjung bahwa makan belut patut dilakukan kapanpun sepanjang tahun.
Sejarah Maekawa bermula sekitar 200 tahun silam pada periode Bunsei Jepang (1818 - 1830), ketika pembangunan dimulai sebagai distributor ikan segar. Nama restoran ini bisa diartikan sebagai "bagian depan sungai", dan ini merupakan pertanda letak sisi Sungai Sumida sekaligus kesegaran makanan. Bangunan tuanya yang mengesankan dijiwai oleh karakter sesuai dengan lokasi di shita-machi (pusat tua Edo, contohnya era Tokugawa Tokyo), dan tamu akan menikmati ruangan karpet tatami tradisional dengan tokonoma (ceruk kecil khas ruangan Jepang) yang serasi dengan kecantikan alam Jepang.
Maekawa yang sekarang seperti jembatan antara masa lalu dan masa kini, dengan pengingat modern ala Tokyo abad 21 yang bisa dilihat melalui jendela-jendela di Tokyo Skytree dan gedung Asahi. Pengunjung bisa menikmati keramahan Jepang kuno yang luar biasa, dimana mereka akan merasa seperti tamu terhormat dan pelayan-pelayan yang mengenakan kimono akan memenuhi segala kebutuhan kuliner mereka. Bukan hanya rasa masakan saja yang diutamakan di Maekawa, presentasi pun sama pentingnya. Warna, tekstur, dan ketepatan penyajian makanan semuanya diatur dan dilaksanakan dengan sempurna.
Untuk makanan, Maekawa menggunakan belut Taro Bando dari sungai Tone, karena jenis ini tergolong lebih unggul daripada belut ternak biasa, baik untuk rasa dan nutrisinya (terutama Vitamin E, EPA dan DHA serta asam lemak). Menu spesial restoran ini adalah Unaju (うな重), yakni fillet belut panggang dengan saus ringan dan manis disajikan di atas nasi. Meski unaju bisa ditemukan di restoran manapun di seluruh penjuru negeri, yang ada di Maekawa ini sangatlah beda dan lezat. Untuk makanan ringan, atau tambahan untuk unaju, Uzaku (うざく), salad belut panggang, bisa memanjakan lidah. Menu reguler lain dan menu khas musiman juga tersedia.
Sebagai tambahan untuk tempat duduk di restoran, Maekawa menyediakan ruang privat untuk pesta atau pertemuan bisnis. Dan sementara restoran yang ada di sungai Sumida ini adalah yang asli, Maekawa punya dua lokasi lainnya: satu di dekat Stasiun Tokyo (sisi Marunouchi) dan satu lagi di Tokyo Skytree's Solamachi.
Bagaimana? Tergoda untuk menyantap belut?