Selagi di Jepang, ada satu makanan yang tak boleh dilewatkan. Apa itu? Tentu jawabannya adalah ramen. Meskipun makanan yang satu ini merupakan berasal dari Cina, namun Jepang memiliki versinya sendiri yang berbeda-beda di setiap daerah. Mumpung ada di pusat Jepang, Tokyo, ini waktunya mengincar ramen terbaik se-Negara Matahari Terbit ini. Ternyata ramen bintang lima yang cukup terkenal ini bersembunyi di bawah Stasiun Ginza. Penasaran? Yuk simak ceritanya!
Kental, kaya rasa, kuah putih yang creamy. mie yang kenyal, dengan topping irisan dada ayam yang lembut serta sayuran penghias, Kagari menyajikan sebuah kualitas terbaik dan ramen paling menggoda se-antero kota. Hanya ada satu cara, menanti di garis antrean yang bahkan bisa menunggu selama satu jam.
Bagi Anda yang tak sabaran untuk menunggu sebegitu lama, satu satu alternatif yang Kagari sediakan. Kedai ramen terkenal di kawasan Ginza ini baru saja buka cabangnya yang hanya berjarak 5 menit dari kedai aslinya. Terletak di Stasiun Ginza (subway), meskipun hanya bisa memuat sekitar 8 orang sekalaigus di kedai kecilnya tersebut namun ini merupakan alternatif terbaik untuk mencicipi ramen bintang lima tersebut.
Saya mengetahui kedai ramen ini dari seorang teman. Berhubung saya tidak bisa makan ramen berbahan dasar babi, berhubung saya benar-benar ingin mencoba rasanya ramen di negara aslinya, maka dari itu saya mencari ramen berbahan dasar ayam. Seorang teman membawa saya ke kawasan Ginza, tapi kami malah mencari ramen tersebut di lantai bawah tanah sebuah stasiun subway. Ternyata ada sebuah kedai kecil yang cukup mojok. Terdapat antrean yang tak terlalu panjang. Sempat tak sabar karena sudah sangat lapar namun akhirnya tak sampai 30 menit menunggu, kami dapat duduk.
Kami langsung memesan ramen khas Kagari yang digilai warga Tokyo. Semangkuk besar ramen hangat dengan kaldu ayam atau dalam menu tertulis Tori Paitan Soba sudah masuk ke dalam daftar pesanan. Dengan setia kami menunggu sambil tak sabar menahan godaan dari meja sebelah yang sudah mulai mendapatkan pesanan.
Harga semangkuk besar Tori Paitan Soba tersebut kurang lebih ¥ 1000. Setelah menunggu sekitar 5 menit, ramen kami datang. Selain semangkuk besar ramen dengan kaldu ayam yang kental dan lembut, mie yang kenyal, dan irisan ayam yang menggugah, kami juga menambahkan telur atau Ajitsuke Tamago yang semakin menambah kenikmatan. Lagi pula, menurut saya, tak lengkap makan ramen tampa telur yang lumer di mulut tersebut. Selain itu, mereka juga memberikan kami sesendok bubuk bawang putih untuk menambah kenikmatan.
Saya mencoba kuahnya terlebih dahulu. Sesendok kuah kaldu ayam yang kental dan lembut masuk ke mulut. Dan …. yuuummm…. rasanya tak terdeskripsikan oleh kata-kata. Kelembutannya benar-benar terasa. Gurih, kaya rasa, dan membuat ‘orgasme’ di mulut. Begitu mencicip mie nya pun terasa sangat spesial, kenyal namun lembut. Begitu pula dengan irisan ayamnya yang sangat gurih.
Awalnya saya pikir, semangkok besar akan sangat cukup, ternyata benar-benar membuat saya kenyang. Saya rasa, saya akan bisa menahan lapar hingga malam hari. Untuk ramen seharga ¥ 1000, Kagari sangatlah direkomendasikan dan layak dicoba. Sama seperti tempat makan Jepang lainnya, di sini disediakan air putih dingin gratis. Pokoknya selepas makan ramen ini, saya jadi semangat lagi menjelajah Tokyo seharian.