Museum Yokoo Tadanori, Kobe

Seni modern menyolok di sebuah ruang yang luas

Mengikuti kemauan pribadi membuat saya berhasil mengunjungi beberapa tempat menarik selama berwisata, dan rasanya selalu menyenangkan untuk dapat menemukan sesuatu yang baru dan menarik secara kebetulan. Ketika sedang melihat peta di depan Stasiun Iwaya di Kobe, nama 'Museum Seni Kontemporer Yokoo Tadanori' menarik mata saya; meski sama sekali tidak mengenal nama itu, saya tetap memutuskan untuk mengunjunginya. Perjalanan itu berakhir menjadi sebuah kunjungan bertema seni menyolok nan warna-warni selama satu setengah jam yang menyenangkan.

Yokoo lahir di Prefektur Hyogo, dan karya-karyanya mencakup beragam bentuk yang sangat luas; pameran yang saya lihat sebagian besar terdiri dari lukisan, namun ada pula beberapa cetakan, pahatan, dan desain buku. Kebanyakan lukisannya jelas-jelas bergaya sureal, menampilkan susunan elemen yang beragam; ada sebuah lukisan mengenai pasangan pengantin baru yang ditemani seekor singa, sebuah pasukan udara PDII, dan segerombolan makhluk astral berwarna merah tua yang gila. Ini sebenarnya menjadi contoh bagus bagaimana sebuah lukisan bisa dinikmati dari sudut dan jarak yang berbeda: dari kejauhan tampak seperti pusaran api, sedangkan dari dekat pengunjung dapat melihat perpaduan ratusan wajah orang-orang secara perseorangan.

Ada banyak humor dalam karya seni Yukoo, terutama yang menggambarkan dirinya; ia memiliki kebiasaan terus mengunjungi subyek yang sama dari titik yang berbeda dalam karirnya, dan sangat menarik untuk melihat lukisan-lukisan ini disatukan, dengan perpaduan judul yang menghibur. Dalam satu grup, ada satu subyek yang digambarkan dalam tiga lukisan berbeda, masing-masing berjudul "Elsa yang Berteriak (Screaming Elsa)", "Permainan Tawanan di Tokyo (Captive Play in Tokyo)" dan "Langit Terbakar (Burning Sky)", sedangkan sisi humornya menggambarkan subyek ini sebagai "Pemandangan dengan Toilet (Landscape with Toilet)". 

Ada pula banyak kesenangan untuk dinikmati dari penjajaran karya yang lebih imajinatif; sebuah lukisan-dalam-lukisan dari Yukio Mishima yang sedang berpose layaknya Saint Sebastian digantung di atas danau, dan sang wanita danau itu tampaknya tidak senang dengan apa yang dilakukan Manneken Pis Belgia di dalam airnya.

Jenis humor dan imajinasi yang sama tergambarkan pula pada beberapa pahatan yang dipajang. Di beberapa ruang bertempelkan cermin-cermin yang membingungkan, saya menemukan dua pahatan Mozart: yang satu bergaya klasik yang tertahankan, yang satu lagi berbentuk kepala sang penggubah, dengan raut wajah fantastis dan lidah terjulur keluar, yang tampak berputar lebih jauh kalau dilihat dari salah satu tembok.

Museum ini memiliki koleksi yang sangat banyak dari karya-karya Yokoo, sehingga benda-benda yang dipamerkan akan secara rutin diganti. Ada pula ruang arsip, berisi banyak material yang disumbangkan oleh Yokoo dan yang terkait dengan karirnya, seperti manuskrip desain dan rekaman panjang; melihat-lihat koleksi ini membuka mata lebih jauh mengenai sosok lelaki di belakang semua karya seni yang ada di ruang pameran.

Galerinya terang dan luas, mempermudah saya untuk bersantai dan menikmati lukisan baik dari jauh maupun dari dekat, atau duduk dan membuka-buka katalog yang disiapkan untuk pengunjung. Kurator dan salah satu petugas di museum ini bisa berbahasa Inggris, dan tahu betul mengenai koleksi yang ada di dalamnya. Mereka juga ramah dan penolong, menunjukkan bahwa mereka memiliki antusiasme yang tulus akan karya-karya Yokoo. Ketika saya beranjak pulang, saya menemukan sebuah toko suvenir yang menjual kartu, kaus, alat tulis, dan benda-benda lain yang menampilkan lukisan-lukisan Yokoo. Tempat yang cocok untuk membeli kesenangan, sekaligus menjadi pengingat kecil akan kunjungan Anda yang berwarna ke museum ini.

0
0
Apakah artikel ini bermanfaat?
Help us improve the site
Give Feedback

Tinggalkan komentar

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.