Saat kamu mengarah sepanjang jalan menuju DermagaTakeshima, seraplah cahaya lampu malam Tokyo. Perhatikan ketika kamu melangkah melewati gedung-gedung tinggi dan di bawah jalan tol nan lebar, suasana di sekitarmu akan segera terasa berbeda.
Di pulau pergasingan ini hamparan pantai berpasir yang dilindungi oleh teluk kecil dengan tebing bergerigi akan menyapamu. Ketinggian di atasmu berasal dari perbukitan hijau subur menanjak dari pantai. Di malam hari, sebagai ganti lampu-lampu kota, pandanglah langit yang penuh bintang. Di pagi hari, alih-alih mendengar kebisingan lalu lintas, suara ombaklah yang akan membangunkanmu saat kamu membuka tenda untuk melihat lautan yang hanya beberapa langkah jaraknya.
Tidak banyak orang yang pernah mendengar tentang Kozhusima, sebuah pulau vulkanik kecil di lepas pantai Jepang yang artinya adalah “Pulau Peristirahatan Para Dewa.” Karena kekurangterkenalannya inilah yang membuat pulau ini memiliki kekhususan untuk menyepi. Komunitas yang tertidur ini adalah anggota dari kelompok menakjubkan yang terdiri dari 9 pulau berpenghuni di Kepulauan Izu dimana mata pencaharian utama penduduknya adalah nelayan. Bersyukur bahwa industri perikanan tidak merusak keindahan alami pulau ini dan perairan di sekitarnya tetap terlihat sebening kristal yang menakjubkan.
Saat mendaki tebing di sepanjang pantai,seringlah luangkan waktu untuk menengok ke bawah. Tak perlu terkejut jika kamu dapat melihat sekelompok besar ikan berwarna-warni cerah berenang dekat ke permukaan. Jika memanggang ikan untuk makan malam terdengar begitu nikmat, kamu mungkin bisa mempertimbangkan untuk membeli trisula di salah satu pertokoan di kota dan mencoba menombak ikan dengan tanganmu. Namun jika kamu lebih memilih membeli makanan di warung, maka mungkin membeli peralatan snorkeling atau mengatur tur menyelam bisa menjadi cara terbaik untuk lebih dekat dengan makhluk-makhluk lautan ini.
Selain keindahan laut yang berlimpah, pecinta kegiatan luar ruang juga akan dapat menikmati keuntungan dari banyaknya kesempatan merasakan kegiatan alam secara langsung. Kegiatan tersebut bervariasi, mulai dari mendaki ke puncak Gunung Tenjo yang berpemandangan 360 derajad ke seluruh pulau, berjalan sepanjang tebing dan meloncat dari ketinggiannya di jalan setapak kayu Akazaki Shiokaze, atau merendam otot yang lelah sambil menyaksikan matahari terbenam di pemandian air panas luar ruang di Pusat Mata Air Panas Kozushima.
Hanya ada sedikit cara untuk mencapai pulau ini, yang menyebabkan mengapa tempat ini sesuai menjadi tempat untuk menyepi. Bagi mereka yang sangat memperhatikan anggaran, naiklah ke kapal feri umum dengan waktu pelayaran 8-12 jam dengan kisaran harga tiket 6000 yen. Sementara untuk mereka yang memiliki sedikit waktu, mungkin lebih efisien jika memilih kapal cepat yang hanya membutuhkan waktu tempuh 2-4 jam. Setelah berada di pulau, transportasi memang cukup terbatas, namun hampir semua daya tarik pulau ini dapat dijangkau dengan berjalan kaki antara satu dengan lainnya, hal yang menambah suasana santai.
Jadi, kamu sedang mencari tempat pelarian dari jalan-jalan sibuk di Tokyo? Arahkanlah ke Kepulauan Izu! Sangat mudah memahami mengapa para dewa senang berkumpul di tempat ini.