Ketakutan bentrok dengan kegembiraan ketika pemilik toko meletakkan piring sashimi di depan saya. Kurang dari 5 menit yang lalu, ikan ini masih hidup dan berenang. Kepala ikan, diletakkan di piring untuk dekorasi dan untuk menunjukkan kesegaran dan kualitas, masih saja memberikan rasa takut sesekali. Gigitan pertama yang terasa kenyal, sedikit berlemak tapi sangat beraroma menghapus ketakutan saya.
"Apakah Anda ingin mencoba beberapa fuka ini juga?" Tanya pemilik toko yang sedang memegang hiu kecil di bagian ekor. Aku mengangguk setuju.
Ikan Hidup dan Segar Kametani
Orang akan berharap bisa menemukan sushi yang sesegar mungkin di Pasar Ikan Tsukiji atau tempat lain yang serupa, tapi saya terkejut ketika saya menemukan hal yang sama seperti di Tsukiji di sebuah toko pedesaan jauh di pegunungan Nara.
Sate bambu ikan panggang yang asin di atas panggangan batubara kecil di luar sebuah toko kecil di Prefektur Nara di Dorogawa Onsen. Sebuah tangki penuh seukuran panci Amago, jenis ikan Jepang, di sisi bangunan meberikan saya tanda akan adanya sesuatu yang unik. Setelah obrolan dengan sekelompok pelanggan, pemilik toko memancing salah satu Amago keluar dari tangki dengan jaring, membawanya ke dapur dan membunuhnya, dipotong tipis, diiris dan disajikan.
"Amai!" [Itu sempurna] teriak pelanggan setelah mereka mencoba satu gigitan. "Tidak perlu dilihat! Ini ikan kami!" Pemimpin kelompok menggoda. Jadwal yang ketat mencegah saya memesan sepiring sashimi untuk saya sendiri tapi memori ini masih teringat sampai 3 bulan kemudian.
Daging ikan telah berubah warna dari warna salmon musim panas menjadi warna putih agak merah muda seperti ketika ikan tersebut menggemuk pada musim dingin. Daging tersebut lebih kenyal dan kurang manis dari seharusnya ketika musim panas tapi rasanya tetap lezat. Sashimi terbaik yang pernah saya makan.
"Ikan ini didatangkan dari sebuah peternakan di sungai hanya turun sampai ke ujung jalan dari sini," pemilik toko memberitahu saya. "Mereka tidak liar tapi mereka dekat.
"Satu-satunya cara untuk mendapatkan sashimi yang lebih segar hanya perlu berbelok di Smeagol dan, "Berikan kami yang mentah, dan masih menggeliat!"
Untuk sampai di sana
Ikan Hidup dan Segat Kametani berada di kota Dorogawa Onsen jauh dari jalur kereta manapun. Tanpa mobil kita harus naik bus dari Stasiun Kintetsu Shimoichiguchi di Prefektur Nara di Oyodo-cho. Satu jam sepuluh menit perjalanan bus dikenakan biaya ¥ 1.280. Hanya ada 9 keberangkatan per hari selama seminggu dan 10 per hari pada akhir pekan dan hari libur. Jumlah jalur kembalinya ada 6 per hari selama seminggu dan 7 per hari pada akhir pekan dan hari libur.
