Restoran Shioji Kaisen

Seafood di laut Futami

Rute 378 terbentangdi wilayah Iyo, Futami dan Nagahama di sepanjang laut pedalaman Seto. Ini adalah jalan terkenal di antara para pengemudi mobil, pengendara sepeda motor dan juga sepeda, yang menawarkan pemandangan laut luas di satu sisi dan pemandangan gunung menjulang di sisi lainnya.

Saya sedang melewati jalur ini di suatu Minggu yang cerah dan dingin. Sekitar pukul 13:00, saya berhenti di Michi no Eki di Futami untuk mencari makan siang. Sayangnya mereka sudah selesai menyediakan makan siang pada saat itu. Futami adalah tempat yang terkenal, tak heran pada saat saya kesana makanan yang disajikan sudah habis. Namun, seorang wanita yang baik menawarkan kepada saya bahwa saya bisa mendapatkan makanan dengan berkendara sekitar tujuh menit di ujung jalan Orang-orang di sini memang terkenal akan pengetahuannya tentang waktu dan tempat.

Setelah tujuh menit kemudian, saya menemukan Restoran Shioji Kaisen di sebelah kiri dan memarkir mobil saya di bawah bangunan. Saya membayangkan saat musim panas, di saat matahari mulai terbenam, ada baiknya memarkir mobil di tempat yang teduh.

Menaiki tangga menuju lantai dua, saya duduk di meja tepat di sebelah jendela yang mengarah ke laut. Dari jarak jauh, saya bisa melihat pulau utama Jepang, Honshu dan di depannya terdapat sebuah kapal biru yang sedang mengangkut barang perlahan menyeberangi lautan. Burung camar berterbangan di udara depan jendela restoran dan lainnya hinggap di dinding laut sambil melihat mobil yang berlalu-lalang di jalanan.

Kaisen berarti makanan laut dan menunya menawarkan berbagai macam makanan. Saya memesan Sunset Set seharga ¥105, beragam tempura, nigiri sushi, dan semangkuk kecil mie udon. Makanan ini disajikan dengan cepat. Tempuranya sangat lezat, dibalut dengan adonan yang ringan dan krispi. Berbagai macam seafood dan sayuran yang dilapis tepung disajikan dengan tekstur yang sangat memuaskan. Saya bergegas menyantap tempura ketika masih panas, dan menyimpan sushi serta udon untuk disantap kemudian. Sushinya biasa saja, seperti sushi yang biasa Anda dapatkan di restoran sushi bukan seperti di restoran yang khusus menyediakan sushi.

Ketika sedang bersantap, saya melihat kapal penangkap ikan berwarna kuning cerah yang melintasi lautan, diikuti dengan burung camar di belakangnya. Ketika saya selesai makan, kapal pengangkut barang telah melintasi laut sejauh jendela restoran tempat saya bersantap.

Saya membayar dan meningalkan restoran dengan perasaan puas kemudian melanjutkan perjalanan menuju Nagahama.

0
0
Apakah artikel ini bermanfaat?
Help us improve the site
Beri masukan

Tinggalkan komentar

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.