Ketika memandang jalan panjang menuju kedai ramen Ichiran yang sangat terkenal di tengah kota Roppongi, saya memutuskan untuk makan di tempat yang kurang terkenal. Jangan salah pengertian, Ichiran memiliki ramen yang sangat istimewa, namun setelah beberapa kali mencoba saya ingin merasakan sesuatu yang baru. Kemudian saya berjalan beberapa blok dan menemukan sekelompok karyawan yang sedang menunggu giliran untuk membeli tiket makanan dari sebuah kedai ramen. Saat itulah saya menemukan Menya Mushasi Kosho, kedai tsukemen yang berada di sudut Ichiran di Roppongi. Menya Musashi adalah sebuah chain store mie baru di mana mereka memiliki ciri khas tersendiri di setiap lokasi.
Anda akan mengenali Menya Mushasi dari logo harimau dan pintu kayu tuanya. Meja kayu toko dan dekorasi yang minimalis memberikan kesan tradisional. Restoran ini juga memainkan musik jazz di radio yang bersanding dengan perabotan tradisional. Perabotan yang paling mencolok di dapur adalah dua mangkok sup bersama dengan spatula kayu berukuran raksasa.
Area Roppongi memang terkenal dengan mie tebal dan kaldunya yang terbuat dari ikan dan dikombinasikan dengan kecap. Rasanya hampir mirip dengan ramen shoyu namun memiliki palet yang bening dengan rasa garam dan daging babi yang tajam. Untuk tsukemen (ramen dingin yang dicelupkan ke dalam sup kental), sausnya terasa dan lezat. Setelah menghabiskan mie Anda, ada suatu kebiasaaan untuk menuangkan kaldu yang tersisa ke dalam mangkok saus, sehingga sisa kaldu berubah menjadi sup. Bagian terbaik dari sup adalah potongan daging babinya yang besar. Saya tidak berlebihan mengatakan ini, namun irisan daging babi panggang hangatnya tidak lembut atau lembek melainkan renyah. Mie buatan tangannya memiliki kualitas yang baik dan rasa yang khas dibandingkan dengan mie tipis dari toko ramen terkenal seperti Ichiran atau Ippudo. Meskipun tsukemen adalah menu andalan, saya merekomendasikan untuk mencoba ramen dengan rasa yang segar. Kaldu ramen bewarna gelap dan ringan, sangat berbeda dari kuah kaldu lemak yang biasanya dikombinasikan dengan ramen.
Ramen tonkatsu yang kental dan berlemak kurang sesuai dimakan saat musim panas di Tokyo, sehingga Menya Musashi Kosho adalah sebuah pilihan yang bagus apabila Anda ingin menikmati mie bahkan pada cuaca panas sekalipun.