Sebagai area metropolitan dengan populasi terbanyak di dunia (lebih dari 13 juta penduduk), juga sebagai ibu kota mode, hidangan kelas atas, dan (tentu saja) ibu kota Jepang, Tokyo memiliki banyak wajah. Padahal yang membingungkannya, Tokyo bukanlah merupakan sebuah kota—paling tidak belum menjadi "Kota Tokyo" sejak 1943. Tokyo sebenarnya adalah satu dari 47 prefektur di Jepang.
Saya berusaha untuk menafsir klasifikasi area di Jepang dengan istilah yang paling mendekati, dari yang paling besar ke yang paling kecil, dengan persamaannya di Indonesia dalam tanda kurung. Semua dimulai dari: region atau wilayah (seperti barat, tengah, dan timur, untuk istilah di Indonesia), prefecture atau prefektur (provinsi), ward (kabupaten), city (kota/distrik), town (desa/kota kecil). Jadi, secara kasar dapat dikatakan bahwa Jepang memiliki 47 "provinsi".
Dari daerah pinggiran hingga pusat kota, pulau-pulau sampai taman nasional, Tokyo sangatlah luas (13.572 km2, dengan area metropolitan mencakup 1/7 luas keseluruhan itu) dan mencakup lebih dari sekadar hutan neon yang biasa orang-orang asosiasikan kepada kota itu. Shinjuku adalah Tokyo, Shibuya dan Harajuku adalah Tokyo, tapi ada juga Tujuh Pulau Izu (Izu Seven Islands) dan area pegunungan di Okuta—semuanya termasuk ke dalam Tokyo.
Tokyo, yang berlokasi di wilayah Kanto yang ada di Pulau Honshu, dipecah ke dalam dua bagian: wilayah khusus atau special wards, dan Tokyo Barat. Wilayah-wilayah khusus, atau tokubetsu-ku, adalah area di sekitar Teluk Tokyo yang dulunya merupakan Kota Tokyo, yang terdiri dari 23 "special wards". Dari wilayah-wilayah khusus ini, delapan di antaranya termasuk ke dalam area Metropolitan Tokyo: Bunkyo, Chiyoda, Chuo, Minato, Shibuya, Shinjuku, Taito dan Toshima. Tokyo Barat meliputi kota-kota dan desa-desa yang dirujuk sebagai "kota tempat tidur" alias kota-kota di mana rumah para pekerja yang mencari uang di area metropolitan berada. Area yang paling lazim ditempati adalah Machida, Hachioji (dengan Gunung Takao-nya yang terkenal), dan Chofu. Area paling barat seperti Okutama dan Ome akan membuat Anda seperti sudah beratus-ratus kilometer jauhnya dari pusat kota, namun menyajikan pemandangan pegunungan dan sungai menyegarkan.
Gubernur Tokyo bekerja dari Pemerintahan Metropolitan Tokyo di Shinjuku dan memimpin semua Tokyo dari sini. Masing-masing dari 23 special wards, 26 kota, lima kota kecil dan delapan desa di Tokyo memiliki pemerintahan setempat tersendiri, lengkap dengan walikota dan dewan majelisnya.
Ke-23 special wards adalah apa yang biasa diincar wisatawan di Tokyo. Karenanya, berikut daftar lengkap dari wilayah-wilayah tersebut, dan apa yang dapat Anda lihat dari masing-masing wilayah:
Adachi-ku memiliki banyak taman dan landmark budaya. Nishiarai Daishi di Nishiarai adalah salah satu kuil terberas di wilayah Kanto, yang paling sering dikunjungi pada saat Tahun Baru. Tokyo Budokan di Ayase adalah fasilitas olahraga dengan area latihan untuk bela diri dan kyudo, atau panahan Jepang.
Arakawa-ku adalah area pinggiran Tokyo yang relatif lebih kecil. Inilah area di mana Kozukappara, area eksekusi yang digunakan pada pertengahan tahun 1600 hingga 1873, yang sekarang memiliki sebuah patung penghormatan dekat Stasiun Minami Senju. Area-area yang lebih populer di sini adalah Taman Ria Arakawa dan Taman Alam Arakawa, yang memiliki kolam, lapangan bisbol, dan lapangan tenis.
Bunkyo-ku, satu dari delapan ward yang ada di pusat area metropolitan Tokyo, mencakup berbagai landmark penting kota seperti Tokyo Dome hingga Pemakaman Yanaka. Aula Hatoyama, atau Otowa Goten, merupakan area perumahan bergaya barat bagi Partai Demokratik Liberal pada masa pemerintahan Perdana Menteri Ichiro Hatoyama. Di ward ini juga terdapat banyak taman yang cocok dijadikan tempat mengamati bunga-bunga, juga Museum Seni Koishikawa Ukiyo-e bagi para pencinta seni cetak kayu tradisional.
Chiyoda-ku adalah area dengan banyak sekali atraksi ternama, karena merupakan satu dari delapan ward di pusat Tokyo. Akihabara adalah pusat segala hal berbau elektronik dan anime. Imperial Palace dan taman-tamannya berlokasi tepat di seberang jalan dari distrik bisnis Marunouchi dan Stasiun Tokyo. Gedung Parlemen Jepang juga berlokasi di Chiyoda, tepatnya di Nagata-cho. Gedung ini adalah tempat di mana anggota-anggota bikameral parlemen Jepang bertemu.
Chuo-ku punya banyak pemandangan yang patut dilihat, sebagai distrik ketiga dari delapan distrik yang ada di pusat kota. Ginza adalah area belanja paling mahal di Tokyo, yang juga menjadi rumah dari sebuah kabuki venue terkenal bernama Shinbashi Enbujo. Chuo juga memiliki Bursa Saham Tokyo, dan Pasar Ikan Tsukiji yang sangat terkenal.
Edogawa-ku berlokasi di ujung timur Tokyo. Di sana, Anda dapat melihat Arena Balap Perahu Edogawa dan Taman Kasai Rinkai, yang memiliki akuarium, taman burung dan taman lainnya, serta kincir ria. Taman ini juga terkenal sebagai tempat menikmati sakura pada musim semi.
Itabashi-ku punya dua taman botanik: Taman Botanik Itabashi dan Taman Botanik Akatsuka. Di area ini juga terdapat Kuil Joren-Ji dan Daibutsu (patung Budha besar) Tokyo.
Katsushika-ku memiliki banyak objek bersejarah dan spiritual, termasuk Kuil Narihira-san Tosen (kuil Budha yang memiliki "Bound Jizo", atau patung Ooka Tadasuke, seorang juri ternama semasa Zaman Edo) dan Shibamata Taishakuten (kuil Budha yang dibangun pada 1629). Lebih jauh lagi ada setting di mana serial manga ternama dan terpanjang bertempat, Kochikame.
Kita-ku berada di sebelah utara Prefektur Tokyo. Tempat ini memiliki banyak taman dan kuil. Yang paling terkenal adalah Taman Asukayama, yang penuh pohon sakura, Taman Furukawa, yang mengadakan festival bunga mawar tahunan selama bulan Mei, serta Kuil Oji.
Koto-ku berisi ingar-bingar kota dan banyak kegiatan untuk dilakukan, karena berada di Teluk Tokyo. Terkenal akan pemandangannya seperti Tokyo Big Sight (sebuah gedung pameran besar), Ariake Coliseum (kandang dari Kejuaraan Tenis Tokyo Terbuka), Rumah Kaca Tropis Yumenoshima, Museum Seni Kontemporer Tokyo, dan Jembatan Gerbang Tokyo.