Konsep kedai soba atau kedai udon tanpa tempat duduk sudah menjadi hal yang umum di Jepang, khususnya di daerah dengan tingkat mobilitas tinggi seperti stasiun kereta. Padatnya aktivitas orang-orang yang berlalu-lalang antar stasiun menjadikan kedai dengan konsep ini menjadi sebuah solusi untuk mengisi perut saat rasa lapar menghampiri namun harus terburu-buru mengejar waktu keberangkatan kereta selanjutnya atau harus berada di tempat lain untuk keperluan penting.
Umumnya kedai berdiri menyediakan vending machine agar pelanggan yang datang dapat membeli tiket makan terlebih dahulu sebelum menyantap menu yang mereka inginkan di konter kedai. Harganya pun sangat terjangkau. Hal yang tidak jauh berbeda dengan kedai soba berdiri yang saya datangi di Kyoto.
Miyako Soba adalah sebuah kedai kecil yang terletak di daerah Saiinkozanjicho, bersebrangan dengan Mc Donald's dekat Takashimaya department store. Staf hostel tempat kami menginap merekomendasikan kedai ini karena selain dikenal dengan rasa yang enak dan harga terjangkau, konsep kedai berdiri tentu akan sangat menarik bagi pelancong seperti saya. Letaknya yang strategis menjadikan kedai kecil ini cukup terkenal di daerah Kawaramachi yang padat akan orang yang berlalu-lalang setiap harinya.
Di kedai ini terdapat setidaknya 12 menu dengan variasi yang berbeda-beda. Anda dapat memilih menu yang diinginkan mulai dari Soba Udon, Kitsune Udon dengan aburage (tahu berbentuk lembaran) sebagai topping, Stamina Udon dengan topping yang komplit, hingga menu termahalnya, yaitu Nishin Soba. Porsinya cukup besar dengan harga yang terbilang sangat murah, hanya berkisar dari ¥230 - ¥520 saja. Sangat cocok untuk para pelancong yang datang dengan anggaran terbatas.
Tanpa pikir panjang saya langsung mengambil tempat di konter yang telah disediakan dan memesan Tenpura Udon untuk saya dan Wakame Udon untuk teman saya. Ibu penjual segera melayani pesanan kami dengan sangat sigap dan memberikan dua gelas kosong sambil mengisyaratkan untuk mengisi sendiri air minum di dispenser yang sudah disediakan. Jika Anda sangat lapar, Anda bisa langsung menambah topping sendiri dengan beragam jenis topping yang disediakan di meja, mulai dari tenpura hingga onigiri dengan kisaran harga ¥150 - ¥200.
Begitu menu dihidangkan, saya dapat langsung mencium aroma kuah bercampur dengan aroma daun bawang yang harum dari dalam mangkuk yang panas. Untuk penyuka pedas, bisa langsung menambahkan bubuk cabai yang telah disediakan di konter. Saya cukup takjub menyaksikan cara orang-orang Jepang yang makan di sini, mereka dapat menghabiskan semangkuk besar dengan isi yang panas hanya dalam waktu 5 - 8 menit, sedangkan saya memperkirakan akan butuh waktu hingga lebih dari 15 menit untuk menghabiskannya. Untung saja ini bukan kompetisi. Baiklah, itadakimasu!