Musim gugur di Kyoto adalah saat yang damai dan tenang: langit jernih, daun warna-warni, cuaca yang sempurna. Waktu kesukaan Saya dalam setahun. Di Arashiyama, Saya berpikir mengenai bagaimana senangnya bangsawan elit Kyoto dan biksu Buddha menikmati keindahan taman ini selama 700 tahun. Dan sekarang, kita juga dapat menikmatinya!
Di distrik Arashiyama Kyoto, pemandangan sakura mekar dan daun musim gugur sangat spesial di musim semi dan gugur, akan tetapi area kota inilah yang menarik perhatian semua orang sepanjang tahun. Kuil Tenryu-ji di Arashiyama, terdaftar sebagai situs warisan dunia, memiliki taman indah, dengan gunung Arashiyama dan Kameyama di belakang taman. Ahli zen agung, Biksu Muso Soseki, mendisain taman ini di tahun 1345, berdasarkan filosofi zen-nya.
Rute Berjalan
Terdapat dua pintu masuk di depan aula utama: pintu masuk aula utama (sebelah kanan) dan pintu taman (sebelah kiri). Masuklah melalui pintu taman. Berjalan sekitar wilayah luar aula utama, menikmati taman pasir. Taman inilah yang didisain Muso Soseki – Taman Hojo. Apabila Anda tertarik, terdapat taman hijau indah di belakang aula utama – Taman Hyakka-en.
Taman Hojo
Kyoto memiliki banyak taman kering yang secara abstrak mengekspresikan berbagai bentuk air dalam alam dengan menggunakan batu dan pasir. Taman indah Tenryu-ji bukanlah taman kering sederhana, akan tetapi memiliki campuran sempuna dari tiga elemen. 1) Pasir putih ditata dalam pola lembut gelombang, mewakili perairan khas Jepang. 2) Batu dan kerikil ditata mengelilingi kolam, melambangkan pantai kasar China. 3) Pemandangan gunung Arashiyama dan Kameyama sebagai latar belakang. Warna menarik kontras dengan langit biru, kolam jernih, dan daun warna merah, kuning, orange, dan hijau sangat bagus pada akhir bulan November.
Biksu Muso Soseki dan Pendekatan Disain Taman
Sebelum taman Hojo, tidak terdapat taman kering yang didisain seperti ini di Jepang. Orang-orang pada jaman dahulu biasanya meniru pemandangan indah terkenal dan membuatnya pada taman mereka. Mereka membuat kolam, pulau dan kapal layar, dan membuat Anda seakan-akan berwisata ke suatu tempat. Hal yang menjadi ciri khas di belakang pembuatan disain taman ini adalah sang disainer, Muso Soseki, seorang Ahli zen terkenal. Soseki membangun taman ini untuk berlatih zen.
Muso Soseki berkeliling sekitar Kyoto, Kamakura, Nasu, Tohoku, dan tempat lain, mempelajari ajaran Buddha dengan sungguh-sungguh hingga usianya yang ke-50 tahun. Sepanjang perjalanannya, Soseki mungkin menikmati banyak pemandangan indah di banyak tempat. Soseki berpikir mungkin dia harus menaruh dirinya sendiri dalam keuniversalan alam dan mencurahkan dirinya untuk berlatih zen. Akan tetapi Soseki juga berpikir harus ada tempat yang sesuai untuk berlatih. Maka Soseki memulai merencanakan membuat taman. Pengalaman Soseki melatih zen dalam alam memiliki dampak dalam caranya merencanakan tamannya.
Sebagai contoh, biksu Zen berlatih meditasi untuk mempertahankan tahap kehampaan. Akan tetapi sulit untuk dilakukan. Zen mengatakan bahwa kita dapat berlatih meditasi Zen dimanapun dan kapanpun. Hal itu berarti kita dapat berlatih di kamar, batu, dan bahkan taman. Maka, Muso Soseki membangun taman spesial ini untuk tujuan meditasi. Sebagai tambahan dari taman Tenryu-ji, Muso Soseki menggunakan seluruh filosofinya ke dalam taman Saiho-ji (Kyoto) dan Zuisen-ji (Kamakura).
Seri mengenai hal ini
Kyoto merupakan ibukota Jepang selama lebih dari 1000 tahun (794-1867). Terkenal dengan kuil dan taman, dengan tiga jenis utama (walaupun beberapa taman menggabungkan beberapa jenis). 1) Taman kering menggunakan batu dan pasir untuk mengekspresikan air. Biasanya secara umum didisain agar dapat dinikmati dari dalam ruangan. 2) Taman gaya pesiar biasanya termasuk berjalan mengitari kolam. Kita dapat menikmati pemandangan berbeda sepanjang berjalan-jalan. 3) Taman gaya abstrak sedikit modern akan tetapi tetap mengikuti tradisi taman.
Taman pertama di Kyoto berasal dari Taman Shinsen-en. Taman berkembang melewati periode waktu panjang hingga menjadi tiga jenis yang disebutkan di atas. Pada seri ini, Saya ingin memperkenalkan beberapa ahli penata taman (tukang kebun/arsitek landskap), dan beberapa taman Jepang indah yang mereka disain di Kyoto.
- Biksu Muso Soseko (1275-1351): Taman Hojo Tenryu-ji (Taman Gaya Pesiar)
- Kobori Enshu (1579-1647): Taman Tsuru- Kame Konhi-in (Taman Kering)
- Ishikawa Jozan (1583-1672): Vila Shisen-do (Taman Kering/Taman Gaya Pesiar)
- Ueji VII (1860-1933): Vila Murin-an (Taman Gaya Pesiar)
- Shigemori Mirei (1896-1975): Taman Hojo Tofuku-ji (Taman Gaya Abstrak)
Apabila Anda menikmati seri ini, mungkin tertarik juga dengan Menikmati kuil ini dengan koridor luar ruangan yang menakjubkan. Seri ini memperkenalkan koridor kuil dan taman menarik di Kyoto.