Ramen Ittetsu

Ramen organik terbaik di Himeji

Saat sedang menjelajahi internet tentang tempat makan siang di Himeji, saya menemukan sebuah kedai dengan penilaian tinggi yaitu Ramen Ittetsu. Saya bukan seorang penggemar ramen yang fanatik, tapi saya menyukai makanan yang disajikan dalam mangkok tersebut. Sehingga ketika semua orang mengatakan bahwa itu adalah tempat terbaik untuk bersantap, tentu saja saya ingin mencobanya.

Ittetsu sendiri tidak memiliki sensasi yang berlebihan. Bangunan eksteriornya terlihat sedikit mencolok, namun tidak juga terlalu biasa untuk sebuah kedai ramen. Desain interiornya bergaya rumahan, terdapat banyak kayu, dekorasi yang menarik, dan beberapa guci yang tertata.

Ittetsu adalah kedai berkonsep mom & pop, dimana "Mama" menerima semua pesanan dan melayani pengunjung, sedangkan "Papa" mempunyai tugas untuk memasak. Satu hal yang saya perhatikan bahwa Ittetsu hanya buka dari hari Kamis sampai Minggu setiap minggunya. Saat jam makan siang sudah tidak terlalu ramai, saya menanyakan kepada pemilik kedai mengenai jam buka tersebut. Ternyata, semua sayuran yang digunakan diproduksi sendiri, dan hari Senin sampai Rabu merupakan waktu untuk bekerja di kebun lokal mereka. Mereka juga selalu melewati perjalanan 5 jam setiap minggunya ke Hyogo bagian utara, tepatnya ke sebuah sumber air. Air tersebut digunakan untuk bahan dasar kuah setelah digunakan untuk mencuci beras.

Saya memesan ramen Ittetsu yang terkenal dan ramen dengan beberapa pilhan rasa pedas. Keduanya sangat istimewa. Mienya sangat kaya rasa dan memiliki konsistensi yang sempurna. Kuahnya memiliki rasa yang luar biasa. Yang paling menonjol adalah chasu (perut babi), yang memiliki rasa terbaik yang pernah saya coba. Sebelum pesanan datang, saya melihat beberapa gulungan perut babi panggang yang ditumpuk di konter, di mana tempat juru masak memotong potongan perut babi tebal untuk dimasukkan ke dalam ramen.

Ketenaran Ittetsu dikarenakan keahliannya tentang ramen sayuran, di mana pada saat saya datang ternyata sudah habis. Kenyataannya, kepopuleran Ittetsu tidak dapat dipandang sebelah mata. Saya harus menunggu selama 30 menit sampai kami bisa duduk dan memesan. Kemudian kami masih harus menunggu lagi selama 30 menit sampai ramen dihidangkan. Meskipun begitu, penantian kami terbayarkan.

Pemilik Ramen Ittetsu mengatakan bahwa mereka telah membuka kedai selama 35 tahun di tempat yang sama. Selama itu pula mereka hanya menggunakan sayuran lokal organik dari kebun mereka sendiri. Mereka juga berusaha untuk membuat makanan yang tidak menyebabkan alergi. Sang pemilik berkata bahwa dia dan istrinya bepergian ke seluruh penjuru Jepang untuk mencicipi ramen lain, dan makanan apapun yang sehat, dan seringkali mengunjungi restauran Michelin yang ternama bila mereka memiliki kesempatan. Saya merasa bahwa saya sedang berbicara dengan ahli ramen, yang mengasah kemampuannya untuk membuat ramen terbaiknya.

Saya tidak dapat menjelaskan Ramen Ittetsu secara lebih. Lain kali, saya akan datang lebih awal sehingga tidak perlu mengantre. Saya sangat ingin mencoba ramen sayurnya, agar saya dapat merasakan menu terbaik yang ditawarkan oleh Ramen Ittetsu.

0
2
Apakah artikel ini bermanfaat?
Help us improve the site
Give Feedback

Gabung diskusi

Vicky Amin 7 tahun yang lalu
Baru tau ada istilah "mom & pop shop" haha padahal udah beberapa kali makan di kedai ramen semacam ini :D
Odilia Sindy Okinawati Penerjemah 7 tahun yang lalu
Sama mas hehe...pengen banget nyobain ramen sayurnya. Terlihat sederhana sih cuma kayaknya menarik :D

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.