Menemukan keluarga baru di Tokyo

Suasana kekeluargaan di Khaosan Tokyo Kabuki

Seorang wanita Jepang menyapa saya dengan ramah saat saya tiba di pusat informasi di daerah Asakusa, Tokyo.

“Where do you come from?”

“I’m come from Indonesia”, jawabku.

“Wait..I have something for you”, lalu dengan cepat ia memberikan kepadaku brosur info wisata daerah Asakusa dalam bahasa Indonesia.

“Wow...”, aku langsung merasa diterima di tempat ini dan mendapatkan sinyal yang bagus di ibukota Jepang ini. Yang pada awalnya kupikir akan sama tidak ramahnya seperti kota besar pada umumnya.

“Hai...”

Sambutan manis berikutnya kudapat dari Amy, cewek manis penjaga Khaosan Tokyo Kabuki Hotel yang tak jauh dari daerah Asakusa.

Waktu saat itu menunjukan jam 12 siang dan belum waktunya chek ini. Ia dengan sigap membantu saya untuk menyimpan barang-barang. Saya dipersilahkan menunggu di ruang makan ataupun berjalan-jalan. Ruang makan ini tidak mewah, namun entah mengapa menawarkan suasana kekeluargaan.

Area yang tidak terlalu luas ini, ditata sungguh apik. Ada ruang masak, lengkap dengan rice cooker, microwave, pemanas air, yang dilengkapi dengan petunjuk cara pemakaiannya. Di area ini juga disediakan juga komputer lengkap dengan sambungan internetnya, brosur-brosur wisata, majalah - majalah serta beberapa permainan. Saya yang tadinya hanya bermaksud untuk sekedar mencuci muka di area ruang makan menjadi urung karena melihat ruang makan yang sangat nyaman. Bersama packpacker lainnya saya menikmati ruangan ini dan mulai saling berkenalan.

Kamar tidur saya adalah type mix dormitory. Saat itu saya sekamar dengan backpacker dari Thailand. Walaupun tempat ini di huni oleh 4 orang yang berbeda namun keamanan sungguh terjamin karena masing-masing dari kami disediakan locker lengkap dengan kuncinya.

Waktu sarapan juga menjadi pengalaman baru tersendiri. Saya bersama backpacker lainnya bersama membuat makanan kecil ataupun kopi di ruang makan. Dan obrolanpun mengalir di sela-sela sarapan kami.

Saat itu saya memang tidak mengalokasikan waktu yang cukup lama di kota ini. Namun saat saya hendak melakukan chek out saya mendapat kejutan. Amy meminta saya menggunakan kimono dan mengajak berfoto bersama. Sungguh manis. Dalam hati saya berjanji untuk kembali ke Tokyo, mengunjugi keluarga baru saya.

0
0
Apakah artikel ini bermanfaat?
Help us improve the site
Beri masukan

Tinggalkan komentar

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.