Prefektur Yamagata memiliki garis pantai yang indah dan pegunungan berhutan di utara Jepang. Sangat sedikit wisatawan internasional yang pergi ke Yamagata dan bagi mereka yang ingin menjelajah daerah ini bisa mengunjungi kuil prefektur, jalur pendakian, dan mata air panas. Apa pun musimnya, Yamagata layak untuk dijelajahi.
Berikut 10 hal teratas yang harus dilakukan di Yamagata, tanpa urutan tertentu:
1. Yamadera
Yamadera yang berarti "kuil gunung" adalah nama panggilan sehari-hari untuk Risshaku-ji, yang didirikan pada abad ke-9. Kuil ini dikunjungi oleh penyair haiku terkenal Matsuo Basho dalam perjalanannya ke bagian utara Jepang yang masih dikunjungi hingga saat ini oleh para peziarah modern. Hampir semua peziarah ini mendaki 1.100 anak tangga untuk menikmati pemandangan yang menakjubkan dari atas. Di depan kuil Okuno-in di puncak, pengunjung akan menemukan apa yang diyakini sebagai salah satu dari tiga lentera terbesar di Jepang.
- 4456-1 Yamadera, Yamagata city, Yamagata prefecture 999-3301, Japan
- 8:00 - 17:00 (Closed now)
- ¥300
2. Ginzan Onsen
Mengunjungi Ginzan Onsen seperti kembali ke masa lalu, karena pemandangan kotanya terasa seperti diangkat langsung dari Era Taisho. Dinamai berdasarkan tambang perak yang digali di perbukitan sekitarnya, kota ini sekarang lebih dikenal untuk mata air panasnya. Banyak pengunjung melakukan perjalanan berjam-jam hanya untuk menginap di Fujiya Ginzan Ryokan, properti berusia 300 tahun yang baru saja direnovasi oleh arsitek terkenal Jepang Kengo Kuma.
3. Gunung Zao: Okama
Pegunungan Zao menawarkan pengunjung pemandangan musim panas yang spektakuler dan pendakian yang sangat baik. Objek paling terkenal di daerah tersebut adalah danau kawah Okama, wilayah perairan memukau yang berada di cekungan kawah gunung berapi tua. Danau ini dikenal sebagai Go-shiki (lima warna), karena seringnya berubah warna pada siang hari. Puncak-puncak itu bisa dicapai dengan kereta gantung atau jalur-jalur pendakian; banyak rute ditandai dengan baik dan peta tersedia di pusat pengunjung lokal.
4. Zao Ropeway: Monster Salju
Lereng pegunungan di atas kota Zao Onsen identik dengan fenomena musim dingin yang aneh yaitu juhyo atau monster salju. Pohon pinus yang paling dekat dengan puncak Zao seluruhnya tertutup salju, dengan kombinasi kelembapan dan suhu pada ketinggian tersebut memastikan bahwa dahan pohon terkecil pun dapat membeku dengan cepat. Hasilnya adalah pemandangan dunia lain dari makhluk salju yang menjulang tinggi. Pengunjung kawasan dapat melihat pemandangan menarik ini dari gerbong kereta gantung yang membawa pengunjung ke puncak.
5. Kota Zao Onsen
Zao Onsen adalah salah satu kota mata air panas tertua di wilayah Tohoku, yang terkenal dengan airnya yang sangat asam yang diduga dapat menyembuhkan kondisi kulit dan pencernaan. Kota ini menawarkan enam pemandian umum dalam perbatasannya, dua di antaranya adalah rotemburo terbuka, serta banyak mata air panas yang terhubung dengan ryokan dan hotel. Zao Onsen juga menawarkan banyak pemandian kaki, atau ashiyu, di mana pejalan kaki yang lelah turun dari puncak gunung berapi di dekatnya dapat merendam kaki mereka.
6. Gunung Haguro / Dewa Sanzan
Gunung Haguro adalah puncak yang dianggap sakral dalam agama Shinto, merupakan satu dari tiga gunung yang menjadi situs pemujaan Dewa Sanzen. Retret religius ini adalah pusat Shugendo, sebuah praktik di mana para biksu menjalani ritual yang menantang secara fisik dan mental untuk mengejar pemurnian spiritual. Kuil pegunungan dicapai melalui serangkaian jalur pendakian dengan anak tangga yang tak terhitung banyaknya. Gunung Haguro dapat diakses sepanjang tahun tetapi puncak di sekitarnya tertutup salju pada musim dingin.
7. Naik Perahu Menyusuri Sungai Mogami
Sungai Mogami yang bergerak cepat adalah salah satu yang terderas di Jepang. Mencakup panjang hampir 225 kilometer, sungai ini pernah digunakan sebagai jalan raya berair pada Zaman Edo untuk mengangkut tanaman padi Yamagata ke pelabuhan di sekitar Honshu dan jauh ke utara di Hokkaido. Saat ini, wisatawan biasa dapat menikmati hamparan sungai sepanjang sepuluh kilometer dengan perahu sungai tradisional, dipandu satu tiang panjang yang dioperasikan seorang tukang perahu cakap yang juga menyenandungkan penumpang dengan nyanyi-nyanyian rakyat.
8. Zenpō-ji
Zenpo-ji adalah kuil berusia hampir 800 tahun di pinggiran Tsuruoka yang merupakan rumah bagi pagoda lima lantai yang mengesankan, dan beberapa bangunan terkenal lainnya. Kuil ini telah menjadi tempat belajar yang populer dalam beberapa tahun terakhir, dan menyelenggarakan banyak acara pelatihan dan meditasi. Penduduk setempat sering datang ke Zenpo-ji untuk festival seperti Setsubun (melempar kacang) atau untuk berdoa memohon keberuntungan selama musim ujian. Pada musim dingin, salju yang turun secara signifikan di area ini menjadikan tempat ini indah untuk menikmati keindahan musim.
9. Yutagawa Onsen
Kota onsen kecil di luar Tsuruoka ini adalah tempat pelarian populer bagi penduduk kota, dengan mata air yang kalsium sulfatnya yang dianggap membantu bagi mereka yang mengalami nyeri otot. Meskipun mata air panas Yutagawa paling baik dinikmati selama musim dingin bersalju, kota ini juga menarik banyak orang pada musim semi di bulan April dan Mei ketika penduduk setempat memanen rebung segar dan menggunakannya dalam banyak masakan desa. Meskipun banyak pemandian cocok untuk perjalanan sehari yang sederhana ke Yutagawa, kota kecil ini menawarkan beberapa akomodasi yang ramah.
10. Kuliner Terbaik
Tidak ada alasan untuk lapar di Yamagata. Makanan populer disini adalah imoni, rebusan yang terbuat dari akar talas bersama dengan daging sapi dan bawang bombay, dapat ditemukan di seluruh prefektur pada musim gugur. Tidak perlu pergi ke Kobe untuk mendapatkan daging sapi ketika ras lokal Yonezawa dianggap sebagai salah satu yang terbaik di Jepang dan Anda akan menemukannya di sini dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Jangan lewatkan juga tama konnyaku, yang terbuat dari tumbuhan yang dikenal sebagai lidah iblis dan sering dipanggang dan disajikan dalam tusukan sate.