Yuasa adalah tempat kelahiran shoyu atau saus kecap di Jepang. Berjalan menyusuri jalan-jalannya yang kecil, mudah untuk membayangkan bagaimana suasana kota yang sunyi dan terjaga ini pada masa lalu ketika sedang sibuk-sibuknya melakukan aktivitas ekspor produk. Meski komunitas di sini masih membuat shoyu dengan cara tradisional yang sama, mereka terus menjaga diri dari pengaruh produksi kecap industrial yang ada. Kunjungan ke desa ini akan membawa Anda ke masa tradisional yang penuh akan rasa.
Selagi Anda mulai berjalan, perhatikanlah orang-orang yang ada di jalan-jalan. Mereka tidak sering melihat banyak wisatawan asing, jadi mereka akan terlihat begitu penasaran, namun tentu saja ramah dan menyenangkan. Mereka akan banyak tersenyum pada Anda dan meski tidak mengerti Bahasa Jepang, Anda akan merasa sangat diterima. Anak-anak akan melihat Anda lebih dekat dan ketika Anda tersenyum pada mereka, raut wajah malu akan muncul pada mereka dan mereka akan membalas senyum Anda.
Berjalan ke Distrik Pemeliharaan Gedung Tradisional, akan ada sebuah area kecil di mana rumah-rumah dan bangunan-bangunan masih tetap terjaga seolah-olah waktu tidak berjalan. Tersesatlah di antara jalan-jalan komichinya dan resapilah pengalaman masa lalu yang ada di sekitar Anda.
Ada banyak tempat yang patut dikunjungi, jadi manfaatkanlah waktu yang ada untuk menikmati sejarah tempat ini—kalau bisa, icip sedikit rasanya. Otakyusuke-ginsei, sebuah pabrik miso, dibangun pada akhir Zaman Edo. Kinzanji-miso (nasi koji, jelai, dan kacak kedelai dicampur dengan sayur potong) masih diproduksi dan dijual di sini. Karena lezat, pastikan untuk mengicipnya; makanan yang kaya akan rasa ini tidak akan membuat Anda menyesal.
Kodocho merupakan salah satu pabrik kecap tertua. Mereka terus menggunakan wadah untuk meracik kecap yang sama yang selalu mereka gunakan sejak pabrik ini dibangun pada tahun 1841. Di seberang jalan, sebuah shokunin-kura (tempat tinggal pekerja) yang dibangun pada tahun 1866 sekarang dijadikan tempat untuk menyimpan perkakas-perkakas asli yang digunakan untuk membuat shoyu. Anda dapat membeli kecap yang diproduksi secara tradisional ini di toko.
Jin-buro adalah pemandian umum dari Zaman Edo yang buka hingga tahun 1985. Bangunannya telah direstorasi dan sekarang dijadikan sebagai museum yang menceritakan kehidupan Yuasa pada masa lampau. Gratis biaya masuk.
Selagi Anda berjalan di sekitar bangunan bersejarah ini, berhentilah di salah satu kuil cantik yang ada. Kuil Jinsenji adalah salah satu yang tertua dan nampak halus. Gerbang utama, aula tamu, serta ruang-ruang pertemuannya telah ditunjuk sebagai properti budaya milik Prefektur Wakayama.
Ketika Anda sudah siap untuk makan siang, pastikan untuk mencoba shirasu-don, resep lokal yang sangat terkenal. Hidangan shirasu (ikan-ikan muda) di atas nasi ini terdaftar dalam 30 makanan lokal terbaik di Wakayama. Benar-benar lezat!
Yuasa merupakan destinasi setengah hari yang sangat sempurna ketika Anda berkunjung ke Kota Wakayama. Sebagian besar tempat di sini buka sampai pukul 4 sore, jadi sebaiknya Anda datang pada pagi hari.