Shinjuku, ternyata tak hanya dihidupkan oleh pusat bisnis, gedung-gedung pencakar langit, dan area hiburan. Shinjuku yang sesungguhnya juga bisa ditemui pada taman nasional atau Shinjuku-gyoen. Saya berkunjung di akhir musim gugur untuk mencari momiji atau pepohonan maple yang berubah warna, menyala, di tengah sepinya taman raksasa ini.
Shinjuku Gyoen berawal pada periode Edo (1603-1867) sebagai tempat tinggal tuan-tuan tanah Tokyo. Kemudian tempat ini diubah menjadi taman botanikal sebelum kemudian menjadi tempat keluarga kerajaan berekreasi dan menghibur para tamu. Taman ini hampir hancur seluruhnya pada masa Perang Dunia II, kemudian dibuka kembali sebagai taman umum pada tahun 1949.
Menikmati suasana sore yang sejuk, di bawah pepohonan dan cantiknya kebun-kebun tematik. Saya juga melihat gedung-gedung pencakar langit di sekitar taman ini. Memang betul, taman ini bagaikan oase di tengah lebatnya hutan beton Tokyo.