Siapapun yang melihat gambar dari masid ini akan berpikir bahwa masjid ini berlokasi di suatu tempat di Turki atau di Arab. Siapa yang akan menyangka bahwa bangunan dengan arsitektur menawan dengan kubah-kubahnya berdiri sejajar di antara deretan tipikal bangunan lain di tengah kota Tokyo.
Masjid Jami' Tokyo, berlokasi hanya beberapa pemberhentian dari hiruk pikuk stasiun Shinjuku. Turun di Yoyogi Uehara dan berjalanlah sekitar 5 menit, maka Anda akan melihat arsitektur khas Turki perlahan menyeret Anda ke dalam. Semakin dekat, semakin Anda akan menyadari bagaimana bangunan ini sangat mencolok dibanding bangunan lainnya. Melangkahlah ke pintu ukiran kayu, dan bersiaplah berpindah ke Turki.
Dibuka pada tahun 2000, Masjid Jami' Tokyo memiliki sejarah yang kaya, lebih dari apa yang orang bayangkan. Tanah tempat berdirinya masjid ini dulunya milik grup dari Turki yang bernama "Mahalle-i Islamiye" (Distrik Muslim) yang mengungsi dari Rusia di era Uni Soviet. Mereka membangun sekolah dan masjid di Tokyo pada tahun 1983. Seiring berjalannya waktu, bangunan masjid mulai rusak, dan kemudian dibongkar pada 1986 untuk kemudian dibangun kembali pada 1998. Masjid Jami' merupakan pusat, atau masjid utama dan tempat di mana semua muslim berkumpul bersama, contohnya untuk Sholat Jumat.
Tidak seperti masjid lain di Jepang, Masjid Jami' Tokyo sangat kental dengan nuansa Turki, dan hingga saat ini menjadi masjid terbesar di Jepang. Berdampingan dengan masjid, terdapat pusat budaya yang terbuka bagi siapa saja yang ingin mengenal tentang kebudayaan Turki. Ornamen penuh warna, karpet, pakaian tradisional, dan artefak lain bisa ditemui disini. Bahkan, di sini juga terdapat toko oleh-oleh kecil di mana Anda bisa membeli beberapa souvenir seperti gelas, piring berdesain khas Turki, makanan, dan pernak-pernik lain.
Masjid ini terbagi menjadi 4 area, area masuk, Pusat Budaya Turki, ruang sholat bagi laki-laki dan ruang sholat bagi perempuan. Semua ruangan, kecuali ruangan sholat bagi perempuan bebas dikunjungi sepanjang Anda mengenakan pakaian yang sesuai dan tertutup (Baju pendek tanpa lengan dan celana pendek tidak diperbolehkan). Pengunjung diizinkan untuk mengambil gambar dan berkeliling di sekitar bangunan secara bebas, namun diharap bisa mengetahui saat jam sholat dan tidak mengganggu jamaah yang datang sholat. Untuk informasi lebih lanjut terkait dengan masjid ini, Anda bisa coba cek website nya (termasuk dengan jam sholat) di http://www.tokyocamii.org/
Secara arsitekturnya, masjid ini memiliki menara dan kubah besar yang terinspirasi dari desain Ottoman. Masjid ini merupakan hasil karya yang cantik dari seniman Turki. Kaca-kaca dengan kaligrafi Arab membiaskan cahaya dan menerangi interior di dalamnya. Karpet hijau gelap di ruang sholat membuat komposisi kontras yang pas dengan ukiran dan lukisan pada atapnya.
Saat mengunjungi masjid ini, jangan lupa mendongaklah ke atapnya yang penuh dengan dekorasi dan ukiran menakjubkan. Masjid ini adalah arsitektur yang layak dikunjungi di tengah-tengah kota Tokyo.