Lokasinya boleh jadi cukup jauh dari kota besar terdekat. Usaha untuk mencapainya bisa dibilang harus sedikit berlebih, mengingat, lokasinya yang tidak dekat itu. Tapi semuanya tak lantas menjadi alasan bagi penduduk Jepang untuk tidak mendatanginya, dan memacu adrenalin bersamanya.
Selamat datang di Sirkuit Suzuka, lintasan balap kebanggaan masyarakat Jepang yang terletak di Ino, Kota Suzuka, Prefektur Mie. Sirkuit berkapasitas 155,000 orang ini merupakan rumah bagi banyak acara dan kejuaraan olahraga kelas nasional dan internasional, sehingga tak heran kalau penduduk Jepang dan bahkan wisatawan dari berbagai penjuru dunia rela bersusah-payah datang menjadi bagian dari turnamen-turnamen yang diadakan di sini. Turnamen yang paling bergengsi, tentu saja, adalah balap mobil Formula One.
Suzuka dibangun pada tahun 1962 dan didesain oleh John "Hans" Hugenholtz, seorang desainer lintasan balap berkebangsaan Belanda. Sirkuit ini dimiliki oleh Honda, dan memang pada awalnya didesain sebagai lintasan ujicoba sang perusahaan. Suzuka merupakan satu dari sedikit sirkuit di dunia yang memiliki bentuk angka delapan yang unik.
Untuk kejuaraan Formula One, Sirkuit Suzuka menjadi tuan rumah dari seri balap Japanese Grand Prix. Sirkuit ini merupakan salah satu dari lintasan balap paling tua dalam sejarah Formula One. Japanese Grand Prix pertama (bukan di bawah turnamen F1) diadakan pada tahun 1963 di sirkuit ini, menjadikannya era kebangkitan dari kecintaan Jepang terhadap dunia balap. Pada tahun 1976 Formula One mengadakan grand prix pertama mereka di Jepang, di Fuji Speedway. Barulah pada tahun 1987, Formula One Japanese Grand Prix diadakan di Suzuka Circuit untuk pertama kalinya.
Di dunia F1, sirkuit ini terbilang cukup fenomenal, karena merupakan salah satu seri balap terakhir yang diadakan tiap musimnya—menjadikannya sebuah balapan yang panas karena para pembalap sedang dalam tahap perebutan gelar juara yang ketat. Tak jarang pula Japanese Grand Prix menjadi seri penentu dari ditetapkannya juara dunia F1! Selain itu, bentuk sirkuitnya yang menyerupai angka delapan (satu-satunya dalam kalendar F1) menjadi kesukaan bagi para pembalap dan fans, karena telah menghadirkan aksi-aksi seru nan dramatis dalam sejarah Formula One.
Salah satu alasan kenapa orang-orang tetap berbondong-bondong datang ke sirkuit ini kemungkinan besar juga karena Suzuka menawarkan lebih dari lintasan balap. Tempat ini juga punya sebuah taman ria, resort hotel, restoran, dan bahkan pemandian air panas, yang tetap bisa menghibur pengunjung meski tidak ada acara balap yang sedang berlangsung.
Taman rianya, yang dikenal dengan nama Motopia, adalah yang paling populer. Sebagai sebuah taman ria yang berada di kompleks lintasan balap kelas dunia semacam Suzuka, tentu saja Motopia memiliki tema mobil dan otomotif. Wahana-wahana yang beroperasi di sini, mulai dari go-kart, bom-bom car, komidi putar dan kincir ria (yang menjadi ikon dari Sirkuit Suzuka karena selalu terlihat dari segala sudut lintasan) didesain dengan bentuk mobil dan motor yang menarik dan mengangkat konsep berkendara dan balapan, membuat anak-anak merasa dapat mengemudikan kendaraan mereka sendiri baik itu kendaraan biasa maupun mobil balap ala GP. Di kompleks taman ria ini juga terdapat taman air Aqua Adventure dengan lima jenis kolam berbeda yang buka tiap musim panas.
Pengunjung bisa menikmati santapan di gedung S-PLAZA yang memiliki tiga restoran dengan konsep yang berbeda-beda: Sora-Tabeyo menawarkan menu prasmanan berisi 60 hidangan berbeda bergaya Jepang, Barat, dan China; Shun menawarkan hidangan teppanyaki yang dipadukan dengan gaya barat; Sunpo menyajikan menu organik mulai dari kue hingga burger.
Kalau berniat untuk menetap lebih lama di sini, Anda bisa menginap di Sirkuit Suzuka Hotel yang dilengkapi juga dengan fasilitas pemandian air panas Kur Garden Hot Spring provides. Hotel ini juga punya taman rindang untuk rekreasi keluarga, dan kalau lebih tertarik dengan nuansa luar ruang, bisa memilih untuk berkemah di area Auto Camp Field.
Lokasinya boleh jauh, dan cara mencapainya harus sedikit berlebih. Tapi dengan keseruan yang ditawarkan baik di dalam maupun luar lintasan, pantas saja Sirkuit Suzuka tetap didatangi pengunjung dan menjadi kebanggaan masyarakat Jepang.