Pada September 2013 kukendarai sepedaku dari Kyoto menuju Nara. Aku memulai ruteku dengan menempuh jalan-jalan belakang di Yamashina, memacu sepeda melalui sejumlah besar rumah-rumah tua yang terawat dan juga kuil Buddha Daigo, kemudian melewati jalan di pinggiran Uji. Aku lebih memilih melewati area persawahan, ladang teratai, dan kebun teh dibanding memilih Rute 7 yang terentang paralel hingga ke Jalur Keihan Nara yang selalu padat lalu lintasnya. Ladang teratai dipenuhi dengan bunga mekar berwarna merah muda, sementara area persawahan berisikan gandum dengan bulir-bulir yang merunduk karena beratnya. Pemandangan inilah alasannya mengapa aku sama sekali tidak menyesali jalan memutar ini. Namun sayangnya aku tidak berhasil menemukan jalan terusannya. Pada akhirnya aku memutuskan mengarah kembali ke Rute 7 dan mengikutinya melewati Jembatan Uji sampai berakhir dengan berbelok ke Rute 69 yang kemudian bergabung di Rute 24.
Jalannya mulai mengikuti Sungai Kizu. Aku sebenarnya lebih memilih jalan setapak sungai, namun tidak ada akses ke sana. Dan lebih buruk lagi, tidak ada trotoar, tidak ada jalur sepeda dan lalu lintasnya terlalu padat. Kemudian sebuah mobil polisi mendatangiku dan meneriakkan sesuatu dari pengeras suara.Kata-kata yang bisa kutangkap hanyalah "dame" (tidak baik) dan "abunai" (berbahaya). Jadi dalam konteks ini aku mengasumsikan bahwa bersepeda di jalan ini tidak diijinkan (ada beberapa jalan seperti ini di Jepang).
Aku memutar balik dari arah sungai, yang berarti harus mendaki sebuah bukit. Akhirnya aku menemukan diriku berada di sebuah jalan yang terletak di samping Jalur Keihan (Rute 70) yang jauh lebih tenang dan juga lebih indah. Aku melewati sebuah kota kecil pinggir sungai yang indah bernama Ide. Dinilai dari sejumlah besar pohon ceri yang berbaris sepanjang pinggiran Sungai Tama, tempat ini pasti merupakan tempat yang populer sebagai lokasi hanami (tradisi menikmati/menonton mekarnya sakura di Jepang) di musim semi.
Rute 70 juga pada akhirnya bergabung dengan Rute 24, namun bagian jalan ini tampaknya mengijinkan adanya pesepeda. Aku dapat mengikutinya sepanjang jalan hingga melewati Istana Heijo dimana aku menyempatkan diri berhenti untuk mengambil foto dari dinding dan gerbang istana. Sebuah belokan ke kiri membawaku ke pusat Kota Nara dan akhirnya aku tiba di tujuanku.
Jarak dari Yamashina ke Nara adalah sekitar 37 kilometer. Jika kamu mengikuti sepanjang tepian Jalur Keihan sedekat mungkin maka kamu pasti sangat menikmati perjalanan bersepedamu!