Adalah sesuatu yang luar biasa memandang seorang Buddha besar di kaki langit yang biru. Terutama ketika saya sudah bisa melihatnya dari jarak jauh. Itu hal pertama yang saya rasakan ketika siang itu saya sudah berada dalam sebuah bus yang membawa saya dari station Ushiku setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam dari Tokyo.
Ushiku Daibutsu terletak di sebelah tenggara dari kota Tsukuba di Ibaraki Prefecture. Tercatat sebagai patung Buddha tertinggi dalam Guiness Book of Records, dengan tinggi 120 meter. Saya mengambil rute JR Joban Line dari Ueno menuju Ushiku Station yang kemudian disambung dengan bis langsung dari depan station. Jaraknya lumayan jauh namun terhibur dengan suasana countryside yang jauh berbeda dengan sibuknya Tokyo pada jam yang sama.
Ushiku Daibutsu dibangun pada tahun 1993 sebagai peringatan hari lahir Shinran (1173-1263) yang mengenalkan aliran Jodo Shinsu suatu sekte dari penganut Buddha di Jepang. Di kenal juga sebagai Ushiku Arcadia (Amida’s Radiance and Compassion Actually Developing and Illuminating Area) .
Dengan membayar ¥500 untuk masuk ke area garden (atau ¥800 untuk naik ke atas). Terbayang disaat musim gugur tentunya pemandangan disini sangat indah dengan warna-warna merah kuning dan orange dari guguran daun. Saat saya datang berkunjung adalah musim panas namun tetap tidak mengurangi keindahan taman di sekeliling statue Budha.
Di dalam patung terdapat tepatnya di lantai satu yang disebut juga ruang gelap atau World of Infinite Light and Life hanya terdengar alunan music yang menenangkan jiwa dan seberkas cahaya yang jatuh ditengah. Di lantai dua terdapat ruangan yang di sebut World of Gratitude and Thankfulness berisi naskah-naskah Budha. Di lantai ketiga terdapat ruangan luas yang berisi 300 buah patung budha yang terbiat dari emas, disusun rapi dalam rak-rak tinggi yang mengitari ruangan. Dek observasi sendiri dimana kita bisa melihat pemandanga ke bawah berada di ketinggian 80 meter.
Ushiku Daibutsu menjadi tempat favorit saya karena tidak terlalu ramai. Di buka setiap hari mulai dari pukul 09.30 hingga pukul 17.00 (pencatatan terakhir). Karena ketika musim panas di jepang siang hari menjadi panjang, hampir saja saya ketinggalan bus terakhir yang membawa saya kembali ke station. Bus terakhir sekitar jam 04.20 dan setelah itu tidak ada transportasi lagi untuk menuju station. Jadi perhatikan dengan seksama waktu untuk mengeksplore tempat ini.
Akhir pekan kemarin saya datang ke Ushiku Daibutsu pas perayaan Obon di Jepang, ramee banget! Tapi seru! :)