Kuil Joruri-ji di Matsuyama

Nomor 46 dari 88 kuil ziarah Shikoku

Joruri-ji berdiri di antara daerah landai sebelah selatan Matsuyama. Tidak terdapat apapun disekitarnya selain beberapa rumah dan pegunungan yang tinggi dikejauhan, memberikan suasana tenang terpencil.

Bangunan kuil tersembunyi dari pemandangan karena pohon tinggi yang mengelilingi sekitarnya. Di antara semua pohon tersebut terdapat beberapa pohon jintan tua. Dewan pendidikan Matsuyama memasang tanda-tanda penuh pendidikan di semua kuil besar di kota, dan papan di Joruri-ji mengatakan;

“Jintan dalam bahasa Jepang disebut ‘ibuki’. Pohon dari keluarga cemara ini selalu berwarna hijau sepanjang tahun dan memiliki varietas laki-laki dan perempuan. Ketiga pohon ini yang berada di lingkungan kuil, kira-kira setinggi 20 meter dan diperkirakan berusia sekitar 1,000 tahun. Lingkar batang mereka masing-masing adalah 4.8 m, 3.5 m, dan 3.2 m”.

Bagi pohon dengan umur setua itu, mereka berada pada kondisi yang sehat.

Ketika berjalan di tangga dengan noda tumbuhan, Aula Utama berada pada ujung jalan berpasir berjajar dengan pohon-pohon. Jalan kecil mengarah pada rumpun semak dengan patung-patung Budha. Pemandangannya sangat indah, taman yang dirawat dengan baik. Di sebelah aula utama terdapat bungalo wisteria, dan dibelakangnya terdapat kolam teratai. Pada musim dingin saat terakhir berkunjung, tidak terdapat banyak hal untuk dilihat, akan tetapi di musim yang lebih hangat, terdapat banyak warna hijau dan pastel.

Saya terutama terkejut dengan penampilan kayu Joruri-ji. Sangat indah ukirannya dan terlihat lapuk, dengan butir berliku-liku yang membentuk pola abstrak. Tiang atap ditempeli nama peziarah, tertulis dalam berbagai tulisan menarik.

Seluruh kuil pada rute ziarah Shikoku memiliki bangunan yang disebut Daishi-do untuk menghormati Kobo Daishi, pendiri ziarah ini. Di Joruri-ji, terhubung dengan aula utama oleh lorong tertutup demi kenyamanan pengunjung. Di sini, Saya berbincang dengan beberapa peziarah o-henro-san dari perfektur Hyogo yang baru saja selesai membaca sutra dalam dua bagian harmoni. Mereka melakukan ziarah pada akhir pekan dengan mobil dan menginap di penginapan yang nyaman. Ketika mereka berjalan kembali ke mobil, Saya mendengar seorang pria menyanyikan sebuah lagu – alunan lagu enka yang sangat sekuler senandung nyanyian melewati semak-semak hijau subur.

Saya meninggalkan mobil di tempat parkir belakang Joruri-ji dan membuat perjalanan singkat berpemandangan indah menuju Yasaka-ji.

0
0
Apakah artikel ini bermanfaat?
Help us improve the site
Beri masukan

Tinggalkan komentar

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.