Kuil nomor 62 dari 88 kuil ziarah Shikoku memiliki arti Kuil Kekayaan dan Kebahagiaan. Hal ini sangat ironi karena kuil yang memiliki nama ini, Hoju-ji, kuil kecil menyedihkan dan miskin di bagian Saijo. Terletak antara jalur kereta api JR dan bis rute 11, dengan sedikit ruang untuk bernafas. Truk bergemuruh di jalan depan kuil dan derak kereta ekspres dibelakangnya. Saya mengunjungi Hoju-ji pada hari Sabtu di bulan April, yang merupakan waktu puncak ziarah menggunakan bis. Terdapat kelompok besar orang tua menggunakan baju putih membaca sutra hingga suara bel tangan. Bunyi lonceng dari penyeberangan terdekat mengumumkan terdapat rombongan lain mendekat, dan dengan keajaiban Budha, berapa tepat waktu dengan tempo sutra.
Aula utama atau Hondo kuil memiliki atap ubin yang cantik dan elegan, akan tetapi bangunan memiliki penampakan seperti terdampar dan rumput-rumput tumbuh diantara ubin. Hal ini secara umum tidak dianggap sebagai tanda kekayaan, mungkin terlihat indah pada awalnya . Bangunan lain terlihat sedikit lebih bagus. Memiliki atap tembaga yang dirawat dengan baik. Seluruh kuil pada rute ziarah Shikoku memiliki bangunan yang disebut Daishi-do untuk menghormati Kobo Daishi, pendiri ziarah ini. Bangunan ini paling tidak menampilkan pemandangan indah dengan dekorasi atap pelana.
Nokyosho merupakan bangunan tempat peziarah membayar uang masuk untuk menerima stempel yang menunjukkan telah memasuki kuil. Biasanya ditandai dengan gambar calon biksu dengan kepala biru. Nokyosho di Hoju-ji memiliki banyak anjang-anjang bunga wisteria diatasnya. Hal ini sangat indah ketika bunga-bunga bermekaran, walaupun dengung lebah mungkin menjadi tanda bagi orang-orang dengan hati lemah.
Mengingat kondisi setengah hancur dari Hoju-ji dan lokasi yang tidak strategis, Saya rekomendasikan agar Anda tidak mengunjunginya kecuali memang ingin mengunjungi semua 88 kuil.
Hoju-ji merupakan satu dari lima kuil ziarah yang lokasinya berdekatan di Saijo. Kuil lainnya adalah Yokomine-ji nomor 60, Koon-ji nomor 61, Kichijo-ji nomor 63, dan Maegami-ji nomor 64. Apabila Anda mengunjunginya pada akhir pekan, akan menemukan banyak peziarah yang datang dengan bis.