Seitai Hoshikai dalam bahasa Jepang berarti Lembaga Pelayan Wanita yang menjalani kehidupan dengan mengabdikan dirinya di sebuah biara di dekat Kota Akita. Kota Akita merupakan salah satu kota paling damai di dunia. Biara ini terletak di daerah semi-pedesaan dengan dihiasi sawah dan hutan sepanjang 8 km di timur laut dari Kota Akita/ Stasiun JR Akita di jalan raya rute 15. Dalam perjalan ke tempat ini Anda dapat mampir ke pemandian air panas Akita sebelum melewati Gunung Otaki.
Siapa pun dapat mengunjungi biara ini, tidak hanya pengunjung yang beragama Katolik atau orang Jepang saja. Biarawati di sini tidak dapat berbicara bahasa Inggris , bahasa perdamaian dan kontemplasi (renungan) bersifat universal. Ada beberapa taman dan tempat untuk berdoa serta melakukan meditasi, seperti Taman Anak Domba. Terdapat campuran pengaruh Jepang dan Eropa di taman dan kapel. Apabila mencari tempat yang lebih tenang, Anda bisa mengunjungi Taman Jepang dengan pepohonan yang berjajar dengan indah. Banyak sukarelawan yang bekerja di taman ini dengan usaha yang penuh ketulusan. Tempat ini lebih seperti biara daripada gereja. Ada misa pukul 07.30, tapi tidak terbuka untuk umum.
Banyak orang datang ke sini untuk berziarah, melihat patung Bunda Maria yang juga disebut Bunda Akita. Patung ini diukir pada tahun 1963 oleh Saburo Wakasa, seorang pematung lokal. Dari tahun 1975 hingga 1981 patung ini meneteskan air mata lebih dari seratus kali dengan lebih dari dua ribu saksi. Salah satu biarawati, Agnes Katsuko Sasagawa telah disembuhkan dari ketuliannya selama misa tahun 1982.
Tempat ini merupakan tempat untuk melakukan perenungan, tidak banyak tempat makan di dekat Seitai Hoshikai. Namun, Anda dapat membeli makanan dan minuman untuk dibawa pulang dari toko-toko di Stasiun Akita.
Kapel buka mulai pukul 09.00 hingga 11.30, buka kembali setelah makan siang dari pukul 13.00 hingga 16.30.