Bayangkan sebuah tempat di mana Anda dapat merasakan dunia tua Tokyo; toko-toko di pasar yang pelik, kunjungan ke kuil-kuil monumental, membeli makanan plastik dan berlayar mengarungi Sungai Sumida dengan feri futuristik. Dibandingkan dengan area-area lain di Tokyo, Asakusa mampu memadukan nuansa kuno dengan kesan modern—secara sempurna.
Bertempat di wilayah Taito, Asakusa merupakan objek tamasya yang mudah dicapai dari area manapun di pusat Tokyo. Turun dari kereta, Anda langsung akan berjalan menelusuri apa yang dulunya secara besar-besaran menjadi distrik hiburan dan kesenangan. Setelah mengalami serangan bom dahsyat pada Perang Dunia II, Asakusa dibangun kembali dan mempertahankan reputasinya sebagai pusat hiburan. Meski sekarang Anda bisa menemukan lebih banyak kegembiraan di wilayah Tokyo lainnya, Asakusa berhasil mempertahankan gelar sebagai distrik geisha tertua yang masih hidup di kota besar ini.
Wisatawan hari ini berbondong-bondong memenuhi Kuil Sensoji dari abad ke-7 yang memukau, serta wilayah sekitarnya. Karena jumlah kuil yang cukup banyak di seluruh penjuru Asakusa, wilayah ini memiliki daya tarik dengan menjadi tuan rumah dari berbagai acara besar termasuk Sanja Matsuri, salah satu festival terbesar di Tokyo yang secara meriah selalu diadakan tiap bulan Mei. Kalau Anda berkesempatan untuk melihatnya, Anda akan menjumpai sebuah parade, kuil-kuil yang dapat dipindah, dan tari-tarian serta musik tradisional.
Festival lain yang tidak boleh dilewatkan adalah Asakusa Samba Carnival yang diadakan tiap tahun. Dengan besarnya populasi penduduk asal Brazil di area ini, Anda akan menyaksikan tarian samba yang memikat serta keriaan-keriaan sembrono lainnya di sepanjang karnaval. Orang-orang dari seluruh penjuru Jepang berdatangan untuk mengambil bagian dalam kemeriahan karnaval yang juga merupakan kesempatan emas untuk menjajal pengalaman lokal yang sesungguhnya. Festival ini biasanya diadakan pada hari Sabtu terakhir di bulan Agustus, dekat Kuil Sensoji.
Setelah minum di kuil kedamaian atau bergabung dalam salah satu festival, Anda mungkin akan tiba di Jalur Belanja Nakamise (Nakamise Shopping Arcade) yang sibuk. Ini adalah salah satu tempat terbaik untuk mencari cenderamata dan hadiah di Tokyo. Anda juga dapat menemukan kimono, beragam kipas, kartu pos, gantungan kunci, dan beragam kerajinan serta pernak-pernik lain yang semuanya dipatok dengan harga murah. Selagi berbelanja, cobalah berbagai camilan dan kudapan setempat yang dijual di stan-stan makanan. Saya sangat merekomendasikan taiyaki, waffle ikan berisi custard yang disajikan hangat-hangat dengan lap kertas kecil. Camilan lain yang patut dicoba adalah keripik beras senbei, yang terkenal di Asakusa dan dapat ditemukan di banyak stan. Koktil brendi setempat yang disebut dengan Denki Bran juga menjadi favorit dan dapat dicoba di sebagian besar restoran.
Mencari cenderamata yang sedikit lebih unik? Bergegaslah ke Kappabashi-dori yang ternyata jauh lebih menarik, dan dikenal dengan nama “Jalan Dapur (Kitchen Street)”. Di sini terdapat banyak sekali toko yang dikhususkan untuk menjual makanan plastik beragam bentuk dan ukuran. Tempelan lemari es berbentuk sushi –nya bahkan bisa membuat mulut berair. Jalanan ini adalah tempat di mana restoran local di seluruh penjuru Tokyo membeli perlengkapan dapur mereka. Kalau Anda berjalan sedikit lebih jauh dari toko-toko makanan plastik, Anda akan tiba di area toko yang menjual peralatan dapur, barang pecah belah yang dibuat dengan sangat apik, dan beberapa kejutan lainnya juga.
Asakusa juga merupakan rumah bagi objek wisata paling baru kebanggaan Tokyo, The Skytree. Menara yang menakjubkan ini adalah struktur tertinggi kedua di dunia, dengan dek observasi yang cantik menyajikan pemandangan kota yang memukau.
Setelah Anda selesai menjelajah Asakusa, Anda mungkin akan tertarik untuk menaiki perahu kembali ke hotel atau berlayar menuju pulau Odaiba yang futuristik. Bus Air Sungai Sumida (Sumida River Water Bus) memang merupakan metode wisata yang penuh gaya, dan tentu saja merupakan cara yang unik untuk menikmati kota.
Berkeliling Asakusa sangat mungkin untuk dilakukan dengan berjalan kaki. Namun kalau ingin berkelana lebih luas lagi, tidak ada salahnya untuk menyewa becak untuk keseluruhan atau sebagian dari penjelajahan Anda. Perjalanan 15 menit dengan kendaraan klasik untuk dua orang ini berharga sekitar ¥4000.