Hamparan bunga Shibazakura berlatar Fujisan.

Fujisan yang malu menampakkan diri.

Hamparan bunga Shibazakura berwarna pink atau juga dikenal dengan nama bunga Moss Phlox dengan latar belakang Gunung Fuji yang berselimut salju, membuatku ingin menyaksikan dari dekat. Setelah tahu bahwa menuju kesana bisa sendiri tanpa ikut tour, saya mulai mengumpulkan informasi dan melengkapi perbekalan seperti membeli JR Pass 7 hari seharga Yen 29,110 yang harus dibeli dari Indonesia karena memang JR Pass merupakan subsidi dari Pemerintah Jepang untuk para pelancong yang berkunjung kesana.

Karena transportasi di Jepang terkenal sangat mahal. Tempatku menginap di Space Hostel Tokyo yang letaknya dekat dengan Stasiun Iriya exit 2, maka saya mempersiapkan tiket JR dari Stasiun Ueno - Stasiun Shinjuku dan Stasiun Shinjuku-Stasiun Otsuki, karena perjalanan lumayan jauh sekitar satu jam lamanya maka saya memesan tempat duduk, ternyata tidak rumit menggunakan JR, kita tinggal datang ke kantor JR dan menunjukkan JR Pass yang kita beli dari Jakarta ditukar menjadi kartu JR Pass dan jangan sampai hilang karena setiap kita hendak memesan tempat duduk maupun melewati pintu masuk keluar stasiun diwajibkan menunjukkan karta JR Pass. Beritahu ke petugas tujuan kita kemana dan sekitar jam berapa kemudian petugas JR akan mencarikan kereta yang sesuai keinginan kita, setelah kita yakin dengan waktu dan tanggal petugas akan mencetak tiket JR dan kita bisa langsung menggunakan ataupun digunakan beberapa hari lagi.

Setibanya di Stasiun Otsuki tersedia stempel yang bisa untuk koleksi, dari Stasiun Otsuki kita berganti dengan kereta Fujikyu menuju ke Kawaguchiko dengan membayar seharga Yen 1,140 untuk satu kali jalan jika kita menempati tempat duduk yang merupakan reserved seat, kita diminta untuk menambah uang seharga Yen 340. Sekedar informasi kereta Fujikyu bertema Gunung Fuji dan Thomas jika membawa anak kecil pasti mereka akan suka karena interior di dalam juga bertema Thomas. Di Kawaguchiko terdapat tempat yang menjual cenderamata dan makanan khas Jepang.

Untuk yang menuju ke Kawaguchiko Lake juga naik bis dari sini, karena saya hendak menuju ke Fujishibazakura maka saya mencari tempat penjualan tiket ke Fujishibazakura dan sebelumnya petugas memberitahu bahwa bunga Fujishibazakura sudah tidak pada puncak kemekarannya banyak yang sudah gugur sebagian dan pengumum tentang hal ini juga ditempel di dinding, inilah yang membuat orang suka berkunjung ke negeri Jepang karena mereka bersikap jujur tidak ada unsur penipuan. Apa mau dikata meskipun perkiraan awal kemekaran bunga Pink Moss ini bisa bertahan sampai akhir bulan Mei, saya datang tanggal 18 Mei sudah banyak yang berguguran, saya tetap membeli tiket seharga Yen 1,900 sudah termasuk tiket bis Kawaguchiko-Fujishibazakura pulang pergi dan tiket masuk ke arena hamparan bunga Fujishibazakura ditambah mendapatkan selembar kartu pos dengan gambar hamparan bunga pink Moss dengan latar belakang Gunung Fuji yang bersalju nampak cantik.

Sebelum masuk ke arena para pelancong sebagian besar mencari toilet yang disediakan di dekat tempat parkir bis. Begitu memasuki arena memang nampak sebagian hamparan bunga Pink Moss ada yang kosong menandakan telah gugur, hamparan bunga Shibazakura bukan hanya warna pink ada warna ungu dan putih. Setelah beredar ke seluruh arena dan mengabadikan foto-foto, para pelancong dengan berharap cemas menunggu kemunculan Fujisan, namun kabut tebal menghalangi sehingga Fujisan malu-malu menampakkan sebagian kecantikannya saja.  Sampai para pelancong berteriak kegirangan saat kabut putih mulai sedikit demi sedikit tersibak dan kecantikan wajah Fujisan mulai muncul dengan malu-malu.

0
0
Apakah artikel ini bermanfaat?
Help us improve the site
Beri masukan

Tinggalkan komentar

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.