Sailor Moon di Museum Seni Mori

Laporan dari Event Sailor Moon Musim Semi 2016

Pada tahun 1991, Naoko Takeuchi dan Nakayoshi pertama kali memperkenalkan Pretty Guardian Sailor Moon kepada dunia, dan semua orang langsung jatuh hati dibuatnya. Sekarang, setelah dua puluh lima tahun, para penggemar dapat berkunjung ke Museum Seni Mori (Mori Art Museum) di Roppongi Hills dan menenggelamkan diri dalam dunia ajaib para pelindung cantik, melihat karya seni, pernak-pernik, dan benda-benda asli Sailor Moon baik yang klasik maupun yang baru. Ini adalah sesuatu yang harus dilihat oleh penggemar dari manapun!

Pameran Pretty Guardian Sailor Moon terletak di Roppongi Hills, di Museum Seni Mori yang terletak di lantai 52. Pintu masuknya dapat diakses setelah patung laba-laba Maman, tepat di sebelah bioskop. Sebelum beranjak ke museum, ada beberapa hal yang saya rekomendasikan untuk Anda lakukan terlebih dahulu. Yang pertama dan paling utama, kalau Anda memiliki kemampuan berbahasa Jepang, atau Anda bertemu dengan petugas yang ramah, cobalah untuk membeli tiket jauh-jauh hari di toko Lawson. Harganya sama saja, namun kalau Anda membeli tiket dari convenience store, Anda akan mendapatkan tiket masuk khusus, yang dicetak dengan salah satu Sailor Moon "Inner Senshi" pilihan Anda, alih-alih tiket masuk biasa.

Setelah Anda tiba di bagian tiket di museum, ada beberapa hal lain yang harus dilakukan di sisi kiri ruangan. Kalau Anda merupakan anggota Klub Resmi Penggemar Pretty Guardian (Pretty Guardian Official Fan Club), ada sebuah meja di ruang tiket di mana, kalau Anda dapat menunjukkan kartu pengenal klub atau menunjukkan profil Anda di situs resmi klub, Anda akan menerima kartu pos gratis dari pameran ini. Terakhir, sebelum pemeriksaan tiket dan memasuki lift menuju ruang pameran, mampirlah ke bagian kiri melintasi ruang payung. Anda akan menjumpai toko Seni dan Desain Roppongi Hills (Roppongi Hills Art & Design), di mana berbagai pernak-pernik Sailor Moon di jual di dalamnya. Meski barang-barang eksklusif khusus pameran terdapat di lantai 52 dari museum, ini adalah tempat yang cocok bagi Anda untuk mendapatkan barang-barang yang sudah habis terjual di mana-mana. Saya kebetulan menemukan pulpen yang hilang dari koleksi saya, dan sudah lama habis di toko online. Harap diingat bahwa kalau Anda datang terlambat pada malam hari dan masuk sebagai rombongan terakhir, ketika Anda kembali turun, toko Seni & Desain ini sudah tutup.

Museumnya sendiri terdiri dari tujuh ruangan, sebuah toko hadiah, dan kafe. Mengambil foto hanya diperbolehkan di beberapa bagian museum, lorong masuk dan area memandang ke bawah, serta patung-patung di ruang Eskalasi Sailor Moon. Area masuk, yang menghadap ke wilayah Azabu-Juban dan Menara Tokyo, memiliki banyak hal untuk dilihat dan difoto. Bagian tengah area ini memiliki pajangan besar di mana Anda bisa membeli foto dari staf Menara Seni Mori (Mori Art Tower). Pajangan ini dikelilingi beberapa layar yang menampilkan cuplikan anime dan demo video game, sedangkan tembok-tembok di ruangan ini dihiasi cetakan raksasa dari berbagai seni cat air terbaru. Setelah melewati alur cerita dari masing-masing bagian manga, Anda akan memasuki sebuah ruang bioskop mini. Bioskop ini menampilkan gabungan seni dari manga aslinya, lengkap dengan para pengisi suara. Sisa museum akan membawa Anda pada kisah sejarah kartun, dengan konsep-konsep cerita dari animenya, pernak-pernik tua yang langka, dan barang-barang yang ditampilkan dalam serial manusia dan pentas musiknya.

Sorotan utama pameran ini adalah karya seni cat air serta asli yang digambar dan dilukis oleh Naoko Takeuchi, sang pencipta Sailor Moon. Ada sekitar 30 karya asli yang dipamerkan, termasuk dua lukisan terbaru yang diciptakan secara eksklusif untuk acara ini. Untuk melindungi kelestarian gambar-gambar serta lukisan cat air ini, semua karya Naoko Takeuchi akan terbagi dan dipamerkan ke dalam tanggal-tanggal yang berbeda selama acara ini berlangsung. Tahap Pertama mulai dari 16 April sampai 8 Mei, Tahap Kedua mulai dari 9 sampai 29 Mei, dan Tahap Ketiga mulai dari 30 Mei sampai 19 Juni. Metode ini menarik para penggemar untuk merencanakan kunjungan ke pameran lebih dari satu kali, agar dapat melihat karya seni yang berbeda-beda. Situs resminya memiliki informasi terkini mengenai daftar karya-karya apa saja yang sedang dipamerkan. Sayangnya, kalau Anda ingin melihat karya tertentu yang belum dipamerkan sekarang, pengumuman mengenai karya-karya yang akan ditampilkan pada pameran berikutnya belum diluncurkan.

Setelah menuntaskan semua ruang pameran, pemberhentian Anda selanjutnya adalah gift shop alias toko hadiah. Ada lebih dari 100 barang berbeda yang dijual di sini, termasuk karya-karya hasil kolaborasi serta pernak-pernik eksklusif dari acara-acara sebelumnya. Beberapa benda memiliki batas pembelian tertentu, karena jumlah keseluruhannya yang sangat terbatas, atau tersedia dalam waktu yang singkat. Gambar-gambar lengkap dengan harga barang-barang yang dijual dapat ditemukan di situs resminya.

Akhirnya, karena pameran ini didesain memutar sehingga pengunjung akan kembali ke area pintu masuk, Anda akan menjumpai kafe. Ada beberapa menu bertema yang disajikan dalam burger, pasta, kari, puding, es krim buah, atau mousse. Salah satu kolaborasi Sailor Moon yang sedang dilakukan adalah dengan Chocora BB, jadi kafe ini juga memiliki koktail spesial, baik yang beralkohol maupun non-alkohol, yang disajikan dengan tatakan gratis sehingga bisa Anda bawa pulang sebagai cenderamata. Untuk tambahan ¥10,692, Anda dapat menikmati Makan Malam Spesial "Sajian Bulan (Moon Course)", yakni serangkaian makan malam berisi 3 hidangan, lengkap dengan koktail dan pencuci mulut spesial. Reservasi dibutuhkan untuk menikmati makan malam ini, dan meski sajian koktail dan hidangan pencuci mulut disebutkan dalam situsnya, menu spesifik mengenai makan malam apa yang akan disajikan merupakan sebuah rahasia yang nantinya akan menjadi kejutan bagi Anda.

Info lebih lanjut

Cari tahu tentang Mori Art Museum

0
1
Apakah artikel ini bermanfaat?
Help us improve the site
Give Feedback

Gabung diskusi

FebiNU 7 tahun yang lalu
bring back childhood memories

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.