Tochigi

6 Nov 2015

Festival Musim Dingin yang Cantik

Ratusan Igloo Mungil di Pemandian Air Panas Yunishigawa

Oleh Victoria Simkovic

Community writer

Translated by Santy Tobing

Community writer

Tujuan perjalanan kali ini: ratusan kamakura mini.

Kamakura (igloo) besar yang bisa memuat 3-4 orang Jepang di dalamnya (tapi tidak yakin jika yang masuk orang Barat...).

Namun sebelumnya, kamu akan sampai di Kinugawa Onsen (Pemandian Air Panas) dan dari sana kamu harus menaiki kereta ke Yunishigawa Onsen. Karena kau telah menghabiskan waktu dua jam di atas kereta, kamu mungkin akan merasa sedikit lapar dan lelah. Jadi mengapa tidak keluar membeli beberapa manju (roti manis isi kacang merah) yang masih hangat dan segar dari salah satu toko di sebelah stasiun?

Cara terbaik memulai perjalananmu...

...khususnya jika di luar sedang turun hujan.

Setibanya kamu di Yunishigawa Onsen, isilah kembali energimu di stasiun dengan mi soba atau udon. Ketika memperhatikan sekitarmu, perlahan kamu menyadari bahwa monster kappa (makhluk dalam cerita rakyat Jepang yang tinggal di sungai dan danau) adalah SESUATU di sini. Mereka bisa terlihat dimanapun (ketika aku bilang 'mereka', yang aku maksud adalah figurnya), seperti kue beras dengan kappa di atasnya ini.

Atau bebek-bebekan kappa yang akan kau temui di salah satu tempat berendam kaki.

Di Yunishigawa Onsen, aku dan teman menginap di Hana to Hana Inn, penginapan yang luar biasa. Stafnya ramah dan sangat menolong, makanannya unik dan sedap, pemandangannya juga menakjubkan. Penginapan ini memiliki lima pemandian air panas berbeda, pasti cukup untuk kita semua!

Setelah menilai kamar, kami pergi mengeksplor pemandiannya.

Gadis-gadis, kamu akan mengenakan yukata (gaun ringan tradisional Jepang) berwarna merah muda dan ungu, ini membuatku sangat kegirangan. Lihat juga tumpukan salju yang lebih tinggi dari temanku.

Aku belum pernah menikmati makan malam seperti ini; kamu duduk di sebelah api unggun kecil yang kau gunakan untuk memanggang berbagai jenis makanan.

Juga ada sebilah bambu penuh berisi sake!

Bahan-bahan ini yang akan kau panggang: ayam, kue beras, ikan, miso, dan sayuran.

Lalu akan dihidangkan hidangan kecil, seringnya disajikan dingin, yang ditata apik. Juga ada berbagai jenis daging dan sashimi disajikan di meja sebelah.

Setelah kenyang (dan kamu dijamin pasti kekenyangan), pergilah ke kamar dan kenakan pakaian hangatmu karena kamu akan keluar ke salju sekarang. Hotel akan memberi tumpangan ke Festival Kamakura yang diadakan di lingkungan sekitar.

Aku ke sana tanggal 28 Februari, jadi kamakura-kamakura mungil itu mulai meleleh, namun masih tetap cantik kok.

Setelah kembali ke hotel, masih ada lagi satu ronde berendam dalam pemandian air panas. Kemudian salju mulai bertambah lebat di luar dan kami seperti di lem di jendela di sisa malam sambil menikmati es krim dari satu vending machine ke yang lainnya (sangat menyegarkan).

Di pagi hari pegunungan di depan hotel kami ditutupi salju yang juga menyulitkan kami untuk pulang.

Kinugawa Onsen memiliki banyak hotel dengan pemandian air panas. Sebenarnya Kinugawa Onsen jauh lebih terkenal dibanding Yunishigawa Onsen, namun nama terakhir ini merupakan tempat diselenggarakannya Festival Kamakura.

Oke, satu lagi tempat berendam kaki dengan pemandangan indah sebelum mengakhiri perjalanan kami.

Di akhir musim dingin, tepatnya di tanggal 28 Februari, aku pergi mengunjungi Yunishigawa Onsen di Prefektur Tochigi dimana di sekitar waktu ini setiap tahun kamu bisa menjadi saksi dari sebuah kisah dongeng musim salju, Festival Kamakura. Ratusan igloo (pondok salju) mungil menerangi sepanjang sungai, menciptakan pemandangan magis. Jika menyaksikan pemandangan ini masih tidak cukup bagimu, sewalah peralatan BBQ dan nikmati berbagai makanan sedap di salah satu igloo besar yang berjarak hanya beberapa meter dari sungai. Setelah mengambil foto yang banyak dan memenuhi dirimu dengan daging, pergilah ke salah satu penginapan lokal Jepang dan berendamlah dalam kehangatan mata air panas mereka. Apa lagi yang kau minta?

Apakah artikel ini bermanfaat?

Help us improve the site

Beri masukan

Victoria Simkovic

Oleh Victoria Simkovic

Community writer

Mengikuti Ikuti

Santy Tobing

Translated by Santy Tobing

Community writer

Mengikuti Ikuti

Febry Fawzi

Febry Fawzi 9 tahun yang lalu

kok lucu banget sih? a la - a la kutub ya?

Balas

1 total komentar

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.