Budaya

5 Feb 2016

Oishi Jinja: Menghormati 47 Samurai

Sebuah kuil Shinto yang dipersembahkan bagi ronin terkenal dari Ako

Oleh Sandra Isaka

Community writer

Translated by Santy Tobing

Community writer

Patung dari 47 samurai yang berdiri berhadap-hadapan satu sama lain sepanjang jalan masuk ke kuil.

Pintu masuk utama kuil, dibuka dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore.

Dituturkan bahwa patung-patung tersebut dipahat dalam pakaian yang mereka gunakan pada saat pembunuhan Yoshinaka Kira.

Menatap keluar gerbang utama kuil.

Tidak jauh dari gerbang utama terdapat patung ini yang didedikasikan untuk Daikoku, dewa kemakmuran, perniagaan dan perdagangan. Sebuah patung besar Ebisu berhadapan dengannya.

Kuil ini berdiri di lokasi bekas tempat tinggal Oishi, yang menjadi asal nama kuil ini.

Beli dan tuliskan doamu pada salah satu ema ini, dan tinggalkan di sana sehingga dewa-dewa dapat membantu mewujudkannya.

Pengunjung dapat memasuki sebuah museum yang memajang barang-barang terkait 47 samurai dengan biaya murah.

Belilah ramalan air khusus (kosong), letakkan di atas air di baskom, dan saksikan kata-kata ajaib keluar ke permukaan.

Kuil ini buka setiap hari sepanjang tahun.

Bekas-bekas Kuil Ako berdiri di belakang kuil.

Oishi Jinja secara resmi dibangun pada tahun 1912 dan dipersembahkan bagi 47 samurai pelayan dari tuan tanah feodal Asano. Dipimpin oleh Kuranosuke Oishi, yang menjadi asal nama kuil itu, cerita pembalasan dendam mereka menjadi salah satu kisah paling terkenal di Jepang. Kuil ini terletak di kota Ako yang tenang di Prefektur Hyogo di sebelah sisa-sisa benteng yang menjadi tempat mereka bertugas.

Apakah artikel ini bermanfaat?

Help us improve the site

Give Feedback

Sandra Isaka

Oleh Sandra Isaka

Community writer

Mengikuti Ikuti

Santy Tobing

Translated by Santy Tobing

Community writer

Mengikuti Ikuti

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.