Di awal tahun 2017, tiga pemuda Jepang yang membawa 'becak' melintasi Vietnam menarik perhatian media. Perjalanan mereka yang masih berlanjut ini bertujuan untuk mengelilingi dunia dan mempromosikan kebudayaan Jepang, terutama 'becak', dalam mengantisipasi Olimpiade yang akan diadakan di Jepang tahun 2020. Tujuan yang sangat ambisius untuk proyek independen, tetapi pemuda - pemuda ini siap melakukannya.
Para pelari, yang semuanya seumuran, memulai perjalanan mereka di Asakusa, Tokyo. Tujuan ambisius mereka adalah melintasi Jepang, kemudian keliling dunia. Dengan sedikit tabungan untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka, sampai sekarang mereka sudah menggalang lebih dari 1.6juta Yen (192juta rupiah/ USD 15.000) melalui proyek urun dana. Memasuki 300 hari perjalanan, mereka sudah melewati Asia Timur, berlari melintasi Cina, Hong Kong, Taiwan, Kamboja, Thailand, dan Vietnam. Setelah ini, mereka berencana melintasi Myanmar dan India sebelum kembali ke Jepang pada bulan Oktober untuk mengumpulkan lebih banyak uang untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Dengan kepercayaan bahwa interaksi tatap muka dan pertukaran budaya adalah salah satu cara terbaik untuk menyentuh orang, mereka menunjukkan 'becak' mereka di berbagai acara publik kemanapun mereka pergi. Tidak diragukan lagi bentuk transportasi yang sangat tua ini dapat menarik perhatian dan memungkinkan terjadinya interaksi antara para pelari dan warga lokal.
Hal yang mungkin merupakan tantangan paling besar bagi proyek ini adalah untuk menarik becak tersebut sejauh 40 kilometer, setara dengan jarak maraton, setiap hari. Ukuran dan berat dari kendaraan ini tidak hanya sulit untuk ditarik, tetapi juga harus dikirim melalui kapal laut, tidak bisa menggunakan pesawat karena ukurannya yang besar. Ini menyebabkan adanya penundaan panjang dalam perjalanan selagi mereka menunggu 'becak' sampai dari seberang lautan. Sialnya, kegiatan menunggu tersebut menyebabkan mereka tidak dapat mengejar jadwal mereka yang ketat untuk ke Mekong Delta di Kamboja.
Sekarang, kru ini akan meninggalkan Thailand dan beranjak ke negeri lainnya. Proyek ini masih berjalan, dan semoga mereka dapat menyelesaikan perjalanan mereka mengelilingi dunia dan mencapai tujuan mereka untuk membuat orang - orang bergairah tentang Jepang ketika Jepang disoroti di pentas dunia pada musim panas 2020.