Museum Ramen Shin Yokohama

Ngidam ramen?

Saya suka ramen. Saya begitu menyukainya hingga sekali waktu saya pernah mengikuti lomba makan ramen. Jadi bayangkan betapa senangnya saya ketika akhirnya bisa mengunjungi dan menyantapnya selama kunjunganku ke sebuah museum ramen.

Kamu suka ramen juga? Puaskan dirimu di museum Ramen Yokohama. Benar sekali - itu adalah sebuah museum yang didedikasikan untuk jenis mie ini. Tempat itu sebenarnya kurang mirip museum, dan malah lebih terasa seperti food court yang hanya memuliakan ramen.

Setelah sampai di Shin-Yokohama, kami tahu kami telah berada di jalan yang benar karena ketika melihat ke atas kami dapat melihat lampu jalan berbentuk mangkuk ramen! Biaya masuknya hanya 300 yen (dan sebuah voucher diskon 50 yen dapat dicetak dari website mereka). Namun sayangnya biaya ini tidak termasuk ramen all-you-can-eat. Makanan dijual terpisah. Ambang pintunya berbentuk mangkok super mewah sekaligus begitu keren. Selamat datang di surga ramen.

Komponen "museum" terdiri dari sebuah panel satu dinding yang menampilkan timeline dan sejarah evolusi mi lezat ini. Sayangnya penjelasannya hanya ditulis dalam bahasa Jepang. Di toko yang bersebelahan dengan museum kamu bisa memperoleh semua barang merchandise terkait ramen mulai dari mangkok hingga sendok, dan berpaket-paket omiyage (suvenir) ramen. Kamu bahkan bisa mengkombinasi dan menciptakan perangkatmu sendiri dengan memilih pilihan mie dan kaldu dasarmu sendiri.

Namun kami tidak datang ke sini untuk berbelanja, hanya berkaitan dengan urusan makanan.

Kami menuruni tangga ke basement di bangunan ini yang telah diubah menjadi apa yang terlihat seperti sebuah set film Jepang bergaya zaman dulu. Ini pada dasarnya adalah sebuah food court yang menjadi tuan rumah dari pertokoan ramen khas yang bisa ditemukan di jalan kecil manapun di Tokyo.

Ada 8 jenis ramen ditawarkan dari kawasan-kawasan yang berbeda di seluruh Jepang. Rencanaku untuk mencoba mencicipi delapan mangkuk itu dengan cepat menghilang ketika menyadari betapa sulitnya tantangan ini.

Mangkuk pertama yang kami coba adalah spesialisnya Kyushu yang terkenal dengan kaldu tonkotsu (tulang babi) berupa cairan putih yang lebih mirip susu. Kami membeli tiket dari vending machine dan duduk di dalam toko setelah menunggu selama 20 menit untuk masuk ke dalam. Kami memesan mangkuk ukuran mini, namun demikian porsinya tetap besar bagi saya. Dunia jadi terasa lebih baik dengan ramen dalam perut kami. Kami sangat puas dengan pilihan pertama kami, dan pada gilirannya, ramen itu menjadi ramen favorit kami sepanjang hari.

Apa yang menentukan pilihan kami berikutnya adalah tempat dengan barisan terpendek. Waktu menunggu terlama adalah lebih dari 45 menit. Dan ini adalah untuk ramen Disneyland. Jadi pasti mengantri.

20-30 menit menunggu tampaknya masih bisa diterima dan memberi kesempatan mangkuk ramen pertama kami untuk dicerna sebelum menggali ke dalam mangkok berikutnya: tsukemen Saitama - sejenis ramen yang kaldu dan mie-nya disajikan terpisah. Sayangnya ramennya agak sedikit keasinan dan amis bagiku. Sekali lagi kami memesan hidangan dalam porsi setengah-mini, jadi masih ada ruang untuk semangkuk mie lagi.

30 menit berikutnya dihabiskan dengan menunggu dalam antrian lagi. Kami memutuskan untuk mengakhiri hari dengan semangkok miso ramen Sapporo yang terlihat begitu menjanjikan namun membuat indra pengecapku menginginkan lebih. Miso ramen ini menurutku lebih berminyak dibanding miso. Dan seharusnya saya sudah tahu itu. Saya kan dulunya tinggal di Sapporo. Mie yang ada di sini adalah favoritku - mie kuning telur, keriting, dan dengan kekenyalan yang pas. Sedihnya, miso ramen Sapporo tidak diperlakukan adil di sini.

Masih ada lima ramen lain di sini yang sayangnya harus kami simpan untuk kesempatan lain. Delapan hidangan khusus yang berbeda tersedia setiap saat, namun jenis dan wilayah asal ramen yang ditawarkan diganti secara reguler. Harganya berkisar dari 500 hingga 1000 yen. Bir, gyoza dan nasi juga disediakan kalau-kalau kamu merasa belum memenuhi kuota karbomu untuk hari ini.

Untuk penggila ramen, 800 yen akan membelikanmu sebuah paspor ke museum yang memberi hak bagi pemegangnya untuk masuk ke museum sepanjang tahun tanpa batas.

Info lebih lanjut

Cari tahu tentang Shin-Yokohama Ramen Museum

0
0
Apakah artikel ini bermanfaat?
Help us improve the site
Give Feedback

Tinggalkan komentar

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.