Kota terpadat di Hokkaido Timur, Kushiro adalah daerah yang sangat asyik untuk menikmati kegiatan luar ruang dan makanan laut yang enak. Kota ini diberi peringkat tiga teratas di dunia untuk matahari terbenamnya yang indah.
Dengan danau Akan di dekatnya, Taman Nasional Kushiro Shitsugen, dua cagar alam burung bangau, dan dermaga nelayan yang sibuk, daerah ini bisa menyita seluruh liburan anda.
Setiap musim gugur, paus pembunuh yang dikenal oleh orang-orang Ainu sebagai Repunkamui - "Dewa laut" bermigrasi ke lepas pantai kota Kushiro. Hanya dengan jalan ke danau Akan, anda dapat melihat bola ganggang hijau besar Marimo. Di daerah Kushiro ada begitu banyak kegiatan di luar ruangan, sehingga anda harus kembali, lagi dan lagi untuk bisa mengalami semuanya.
Setelah kami tiba di kota, kami berjalan tiga blok dari stasiun ke Pasar Ikan Washo. Membeli semangkuk nasi dengan cuka dan kemudian berjalan ke pedagang yang berbeda untuk memilih berbagai pilihan ikan segar. Kushiro dikenal karena tangkapan ikan terbesar di Jepang dan harganya yang sangat wajar.
Pada sore hari, kami naik kereta ke Taman Nasional Kushiro yang meliputi Rawa Kushiro, lahan basah terbesar di Jepang dengan luas 28.000 hektar. Ada beberapa trotoar, sebuah observatorium, dan titik pandang yang sangat baik. Daerah rawa merupakan habitat bagi Bangau Mahkota Merah Jepang.
Kami pergi ke titik pandang Hokuto untuk menyaksikan matahari terbenam di rawa tersebut. Cukup menyenangkan mengamati orang-orang yang sabar menunggu bersama kami. Saat matahari terbenam, semua yang bisa anda dengar hanyalah ratusan suara klik kamera memecah keheningan malam. Itu benar-benar perjalanan yang menyenangkan, tapi saya sarankan agar anda membawa banyak semprotan anti serangga karena di jam-jam itu nyamuk sedang keluar dengan kekuatan penuh.
Di pagi hari kami menaiki bus ke Cagar Alam Bangau Tancho. Burung Bangau Mahkota Merah (Bangau Jepang) ditunjuk sebagai Monumen Nasional Jepang. Pada awal 1920-an Bangau Jepang nyaris punah. Cagar alam ini dibuka pada tahun 1958 dengan tujuan untuk membantu memulihkan populasi burung tersebut. Saat ini ada lebih dari 1200 bangau Jepang di Hokkaido Timur. Fakta yang menarik tentang bangau Jepang, yang dikenal sebagai lovebird, mereka kawin untuk hidup dan pejantannya membantu membesarkan keturunannya.
Perhentian kami berikutnya adalah 45 menit perjalanan kereta api ke kota pesisir kecil Akkeshi dan juga rest area di pinggir jalan yang disebut Gourmet Park, yang memiliki restoran tiram yang dinilai nomor satu di seluruh Hokkaido.
Sungguh benar-benar sebuah pengalaman bersantap luar biasa. Miwa memesan hidangan kombinasi dan saya memesan pasta yang dipenuhi dengan tiram. Meskipun tempat itu penuh sesak, masih ada banyak restoran lain untuk dipilih dan waktu tunggunya pendek. Sisakan ruang untuk makanan penutup karena di bawah tangga, mereka memiliki krim tiram lembut. Ya, anda tidak salah dengar, ditambah lagi ada beberapa toko cendera mata dengan suvenir yang semuanya bertema tiram. Bangunan rest area terletak di atas bukit dan anda dapat menaiki lift ke lantai atas untuk melihat panorama pelabuhan Akkeshi.
Kami kembali ke Kushiro ketika hampir tiba waktunya untuk Kushiro Tairyo Donpaku (Festival Memancing dan Memanen). Setelah jalan sehat yang bagus untuk badan dari stasiun Kushiro ke daerah pelabuhan, kami diganjar dengan matahari terbenam yang spektakuler dekat Dermaga Nelayan. Hari ini adalah upacara pembukaan dan area festival terutama dipenuhi stand makanan. Ketika mengunjungi Jepang, anda akan melihat betapa warga di sini sangat mencintai festival mereka dan benar-benar tertarik dengan makanannya. Saya telah menghadiri banyak festival di seluruh negeri dan bagi semua orang makanan khusus adalah bagian dari pengalaman dalam festival. Saya benar-benar menikmati waktu kami di Kushiro. Dengan begitu banyak kegiatan di luar ruangan dan makanan laut segar yang sangat enak, itu adalah tempat yang sesuai untuk menghabiskan liburan berkualitas. Kami berencana untuk datang kembali ke sana untuk tinggal sekitar dua minggu atau lebih dan menggunakannya sebagai markas untuk menjelajahi seluruh Hokkaido timur.