Petualangan Rickshaw di Asakusa

Nikmati berbagai pemandangan Tokyo, dengan gaya!

Asakusa adalah area yang cantik di Tokyo, yang akan lebih sempurna apabila dijelajah dengan berjalan kaki. Namun kalau Anda ingin melihatnya dengan gaya yang lain, kenapa tidak memilih tur dengan angkong alias rickshaw saja?

Ketika tiba di Asakusa, Anda mungkin langsung akan teralihkan oleh para pengendara rickshaw yang bertubuh kekar sedang berkeliaran di sekitar Kaminarimon (Thunder Gate alias Gerbang Petir), berusaha mencari pelanggan. Ada banyak perusahaan menawarkan tur dengan lama perjalanan yang berbeda-beda. Kami memilih tur rickshaw Ebisuya. Tur terpendek yang mereka miliki adalah tur satu blok, dan yang terpanjang adalah tur dua jam.

Kami memilih tur satu jam yang cukup panjang untuk melihat banyak tempat di Asakusa. Setelah bertemu dengan pengendara kami, ia memperlihatkan mesin rickshawnya (yakni kakinya yang berotot) dan kami pun memulai turnya.

Pemberhentian pertama kami adalah jalan Denboin, yang merupakan jalan di sepanjang sisi Kuil Sensoji dengan banyak toko dan restoran. Kami juga berhenti untuk mengambil foto, jadi jangan lupa bawa kamera Anda. Kami lalu melanjutkan tur dengan melintasi jalan-jalan seperti Jalan Hoppy dan area Rox yang pernah menjadi area hiburan terbesar di Tokyo sekitar 100 tahun lalu. Ke sebelah utara Sensoji kami melewati Kan-non-ura, sebuah kota geisha dengan sento (rumah pemandian) tua, namun sayangnya kami tidak melihat seorang geisha pun.

Destinasi-destinasi terakhir yang kami kunjungi sangat sempurna untuk mengambil foto. Gerbang Nitenmon yang merupakan pintu masuk timur Kuil Sensoji adalah satu dari sedikit struktur di Asakusa yang bertahan setelah Gempa Besar Kanto dan Perang Dunia II menyerang. Pemberhentian terakhir kami adalah pinggir Sungai Sumida yang menjadi tempat sempurna untuk mengabadikan foto Tokyo Skytree sebagai latar belakang.

Tur kami berakhir di tempat kami memulainya, meski sebenarnya kami bisa saja memilih tempat lain di area ini kalau kami mau. Mengikuti gaya Jepang pada umumnya, kami kemudian dihadiahi berbagai hadiah pada penghujung tur ini seperti beberapa kartu pos dengan gambar rickshaw buatan tangan, stiker, voucher untuk membeli camilan di toko sekitar, dan potongan harga kalau kami tertarik melakukan tur lagi.

Perjalanan dengan tur rickshaw ini sangat menyenangkan dan pemandu kami, Yoppy, sangat bersemangat dan informatif. Ini merupakan salah satu cara yang memuaskan untuk melihat Asakusa sekaligus belajar banyak mengenai area ini—sesuatu yang mungkin tidak Anda dapatkan kalau hanya berjalan-jalan saja.

0
0
Apakah artikel ini bermanfaat?
Help us improve the site
Beri masukan

Tinggalkan komentar

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.