Osaka adalah kota yang terkenal dengan makanannya, tapi itu tidak selalu berarti bahwa mereka yang memilih makanan tanpa daging dan susu terpuaskan. Untungnya, Le Coccole menawarkan beragam makanan berbahan dasar sayuran untuk memenuhi kekurangan tersebut.
Tidak mudah menemukan Le Coccole, yang namanya dalam bahasa Italia berarti "pelukan". Tempatnya terselip di antara apa yang tampak seperti dua gudang logam di jalan kecil tak jauh dari persimpangan Honmachi. Restoran tersebut berada di tepi jalan dan bisa dikenali dari atap kanopinya yang berbentuk seperti tenda di bagian depan toko. Saat cuaca cerah, Anda bisa duduk di meja-kursi yang ada di luar.
Di dalam, Anda bisa duduk di meja-kursi individu atau di bar panjang yang ada di depan dapur terbuka. Meskipun karena kepopuleran restoran ini, Anda mungkin tidak punya banyak pilihan tempat duduk! Menu makan malam cukup beraneka-macam, tapi menu makan siangnya hanya ada tiga pilihan. Walaupun dua menu utama (quiche tahu dan risotto tomat) yang ada tampak lezat, saya memutuskan untuk mencoba menu makan siang "satu piring" yang di dalamnya ada beberapa jenis salad sayuran.
Saya disuguhi sup bawang bening sebagai makanan pembuka dan piring makan siang utama yang saya pesan ditemani dengan semangkuk besar nasi merah. Di atas piring menu utama ada salad sayuran organik (berasal dari kebun yang ada di Prefektur Nara yang tak jauh dari sini), wortel yang dibalut dengan tepung roti yang dibuat menyerupai udang goreng balut tepung roti yang biasanya dijumpai di dalam bento, salad daikon (lobak), zucchini fritter serta salad labu dan paprika dengan saus wijen putih yang lezat. Makanannya enak-enak, sayangnya porsinya agak kurang banyak buat saya. Untungnya porsi nasi yang cukup besar sangat membantu mengenyangkan perut saya.
Pilihan minuman standar seperti teh atau kopi sudah termasuk di dalam menu yang saya pilih. Tapi saya pribadi lebih memilih teh jahe yang diseduh dengan Earl Grey yang porsinya jumbo (dan lebih mahal). Saya juga tidak bisa mengatakan tidak pada hidangan penutupnya yaitu kue keju dari tahu yang benar-benar lezat. Teksturnya sangat menyerupai keju asli, saya hampir-hampir tak percaya kalau saya tidak sedang makan kue keju yang biasanya terbuat dari produk olahan susu tersebut.
Juru masak di dapur Le Coccole hanya ada dua orang, jadi ketika restoran penuh pelayanannya mungkin sedikit lambat. Datanglah ke sini jika Anda mencari makanan lezat dan ingin menghabiskan waktu bersama teman atau buku yang menarik untuk dibaca.