Kasuga Taisha (Kuil Agung Kasuga) adalah salah satu kuil Jepang tertua dan paling terkenal di pusat area Nara (taman Nara, salah satu taman kota terbesar di Jepang dengan luas 525 hektar atau 1297 akre). Taman Nara dan kuil Kasuga merupakan titik fokus sentral kehidupan masyarakat lokal.
Kuil Kasuga berasal dari awal tahun 710, secara resmi didirikan pada tahun 768, dan dibangun kembali pada tahun 1863. Merupakan kuil milik keluarga Fujiwara, klan keluarga paling berkuasa periode Nara dan Heian. Kaisar Jepang akan pergi ke kuil Kasuga ketika mengunjungi Nara, dan dari tahun 1871 hingga tahun 1946, secara resmi ditunjuk sebagai salah satu Kanpei-Shires, yang berarti berada di peringkat pertama untuk kuil yang mendapakan dukungan pemerintah.
Kuil berlokasi sangat dekat dengan Buddha Agung (Daibutsuden) di taman Nara dan hanya perjalanan singkat di jalan setapak melewati pepohonan. Membuat perasaan Anda berada jauh dari peradaban dan kehidupan modern. Kuil terbuat dari beberapa bagian gedung yang terpisah, termasuk aula berdoa (haiden), aula persembahan (heiden), dan aula utama (honden). Pada kebanyakan hari dimungkinkan untuk masuk setelah membayar tiket masuk sebesar 420 yen.
Pada hari berkunjung ke sana (hari kerja), hampir penuh oleh orang dan pembantu kuil yang berpakaian tradisional. Mereka mengambil bagian dalam upacara untuk mendoakan makanan dari daerah yang baru saja terkena radiasi yang menyebar dari perfektur Fukushima dan membuat kuatir petani lokal dan penduduk kota. Pihak yang berwenang mengatakan bahwa perfektur Nara aman baik dari makanan maupun lingkungan.
Dikarenakan Kasuga Taisha merupakan kuil tradisional Jepang, sangat dimungkinkan pergi berdoa ke sana untuk mendapatkan peruntungan baik, untuk mencari kesuksesan lulus ujian, atau berdoa untuk kesehatan yang baik. Masyarakat Jepang memiliki kebiasaan untuk menuliskan permohonan pada tablet yang disebut “ema” meminta permintaan untuk dikabulkan. Biasanya dilekatkan pada papan besar dan sangat menyenangkan untuk membacanya. Ketika Saya berada di sana, salah satu kuil sedang dalam proses renovasi –merupakan tradisi untuk membangun kembali kuil setiap 20 tahun sekali. Akan tetapi rekonstruksi dari kuil utama dihentikan pada akhir periode Edo.
Ketika berjalan kembali menyusuri jalan batu terdapat rumah teh tradisional dan taman botani, yang disebut Manyo Botanical Garden. Di sini dapat ditemukan 250 jenis tanaman yang dapat ditelusuri hingga periode Nara. Bunga simbol kuil Kasuga adalah wisteria dan dapat ditemukan sepanjang jalan setapak.
Setiap bulan Oktober, tanduk rusa jantan liar yang berkeliaran di taman akan dipotong dan dari tanggal 8 Oktober hingga 10 Oktober terdapat upacara khusus yang disebut “tsunokiri” mengambil tempat dimana masyarakat umum dapat melihat para pria dalam jubah happi menangkap rusa dan menahannya sementara yang lainnya memotong tanduk dengan gergaji. Sangat spektakuler untuk dilihat. Waktu lain yang sangat bagus dalam setahun untuk mengunjungi kuil Kasuga adalah sekitar tanggal 2 Februari hingga 4 Februari untuk Setsubun Mantoro dan Obon Mantoro (berdoa untuk arwah leluhur, tanggal 14 Agustus dan 15 Agustus). Pada tanggal ini setiap tahun seluruh 3.000 lentera kuil akan dinyalakan. Tanggal 13 Maret terdapat festival monyet, yang menampilkan pertunjukan tarian. Kuil dibuka dari jam 09.00 hingga 16.30 dan ditunjuk sebagai situs warisan dunia UNESCO.
Untuk menuju kuil Kasuga, dapat berjalan sekitar 10 menit ke arah timur menuju taman Nara. Pergi ke bawah jalan, terus melewati Museum Nasional Nara dan akan menemukan persimpangan besar . Todaiji akan berada di sebelah kiri dan terdapat arah jalan mengarah ke kuil. Apabila ingin menggunakan bus, naik bus no. 70, 97, 98 dari stasiun JR Nara dan turun di Kasuga Taisha Hondenmae. Kuil berada dekat dengan pemberhentian bus.