2 Mar 2018

Yamadera di Musim Dingin

Kuil gunung dalam salju dan es

Oleh Alena Eckelmann

Community writer

Translated by devi siadari

Community writer

Gua yang diukir menjadi batu gunung vulkanik digunakan untuk latihan doa dan pertapaan di masa lalu

Konpon-chodo, aula kuil utama Yamadera, terletak di kaki gunung

Mungkin perlu kerja keras untuk membersihkan salju di sini

Setelah melewati Gerbang San-mon, pendakian melelahkan ke atas bukit dimulai. Di musim dingin akan lebih sulit lagi!

Emma-O, dewa Buddha Jepang dari dunia bawah (kiri) berbagi pondok ini dengan Jizo Bodhisattva (kanan). Mereka terlihat sangat mirip tapi dewa yang pertama mengutuk jiwa sementara dewa yang terakhir menyelamatkannya.

Kita bisa melihat anak tangga batu di bawah tumpukan salju

Papan kayu (fuda) diletakkan di tempat-tempat suci oleh para peziarah.

Es dan salju menutupi semuanya di musim dingin Februari ini

Gerbang Nio-mon adalah pintu masuk ke komplek kuil di puncak.

Kaisan-do di mana Ennin, biksu yang mendirikan kuil pada tahun 860, diabadikan

Satu dari tiga lentera batu terbesar di Jepang terletak di depan Okuno-in, kuil di puncak

Godai-do, sebuah teras yang bertenggar di sisi sebuah tebing, menarik banyak peziarah yang diketahui dari banyaknya senja-fuda (stickers) yang Anda jumpai di sana

Pemandangan daerah sekitar Godai-do sama menakjubkannya di musim dingin sebagaimana di musim panas

Mengunjungi Yamadera di musim dingin? Tidak masalah sepanjang Anda memakai sepatu yang tepat dan pakaian musim dingin yang hangat.

"Kuil Gunung", salah satu landmark yang paling terkenal di Prefektur Yamagata, memiliki pemandangan yang sesuai namanya, benar-benar seperti yang dijanjikan: sebuah kuil di pegunungan. Sebenarnya ada beberapa struktur kuil yang terletak di kaki dan puncak gunung tersebut dan sebuah tangga panjang dengan anak tangga batu yang berbaris dengan dihubungkan oleh lentera batu. Penyair abad 17 yang terkenal Matsuo Basho juga berkunjung ke sini, meski di musim yang lebih hangat, dan dia dengan segera menuliskan sebuah haiku tentang suara jangkrik. P

emandangan musim dingin penuh es justru menambah keindahan alami dari tempat ini, meski pertapa tua yang duduk dalam meditasi di salah satu gua yang diukir di bebatuan, akan memikirkan hal lain di pikiran mereka. Berjalan menaiki anak tangga batu yang tertutup banyak salju cukup berat namun merupakan sebuah pengalaman musim dingin yang tidak biasa dengan pengamatan spiritual. Jika Anda kebetulan pergi melakukan liburan ski ke resor ski Zao Onsen terdekat dan Anda perlu istirahat dari lereng-lereng tersebut, maka luangkanlah waktu untuk perjalanan setengah hari ke Yamadera.