Universitas Hitotsubashi adalah salah satu universitas nasional paling prestisius di Jepang, didirikan pada tahun 1920 dengan sejarah bermula mulai tahun 1875.
Meski jumlah mahasiswanya hanya kurang dari 7.000 orang, universitas ini menempati peringkat teratas untuk fakultas niaga, ekonomi, hukum, dan pengetahuan sosial yang memang menjadi spesialisasinya. Meski tidak begitu dikenal di luar Jepang dibandingkan dengan Waseda atau Keio, kampus utamanya yang cantik di Kunitachi buka untuk umum. Jadi, orang-orang dapat dengan bebas berjalan-jalan di sekitar halaman kampus. Kolamnya populer di kalangan anak-anak dan mungkin Anda dapat menyaksikan guru Taman Kanak-kanak sedang mengawal sebaris anak kecil bertopi kuning.
Universitas ini tergolong kecil untuk ukuran bangunan kampus dan populasi mahasiswa dibandingkan dengan universitas-universitas yang terletak lebih di pusat Toko, seperti Universitas Tokyo. Meski demikian, menjelang musim semi, jalan yang mengarah ke universitas akan berubah menjadi tempat utama menikmati bunga-bunga sakura. Inilah salah satu tempat yang sempurna bagi Anda yang ingin menghindari kerumunan orang yang terlalu banyak seperti di Taman Ueno. Kedua sisi jalan dijejeri pepohonan sakura, membentuk jalur masuk berwarna merah muda di sepanjang jalan dari pintu keluar selatan stasiun menuju universitas.
Auditorium Kanematsu berdiri sebagai bangunan terkemuka di bagian barat kampus. Upacara wisuda, pentas-pentas dan acara khusus biasa diadakan di sini. Auditorium ini dibangun bergaya Neo-Roman pada tahun 1927 oleh arsitek dan sejarawan arsitektur kenamaan Jepang, Ito Chuta. Bangunan ini terdaftar sebagai "Properti Budaya Berwujud (Tangible Cultural Property)" dalam hukum perlindungan budaya milik pemerintah Jepang.
Universitas Hitotsubashi juga telah menelurkan banyak alumni tersohor, seperti walikota pertama Taipei (Wu San Lien), gubernur Tokyo yang sekarang (Shintaro Ishihara), dan mantan Perdana Menteri Mongolia (Rinchinnyamyn Amarjargal). Banyak pula lulusannya yang menjadi wakil perdana menteri atau bahkan perdana menteri di Jepang.
Kampus Kunitachi Hitotsubashi berjarak 45 menit dengan kereta langsung di jalur Chuo Line dari Stasiun Shinjuku. Kunjungan ke universitas yang unik dan kaya akan sejarah ini sangat direkomendasikan bagi Anda yang tertarik untuk sedikit melihat lebih jauh kehidupan sehari-hari mahasiswa di Jepang, terutama pada musim semi atau ketika festival universitas sedang berlangsung!