Ringkasan
Prefektur Yamaguchi merupakan sudut yang jarang dikunjungi di Honshu, yang sebenarnya, menjanjikan banyak sekali situs-situs untuk dilihat. Mulai dari area samurai kuno Hagi dan Shimonoseki hingga taman-taman dan onsen di Yamaguchi, sepertinya tidak ada istilah "kehabisan ide untuk berkeliling" pada musim apapun. Dilengkapi dengan hidangan laut yang fantastis dari prefektur ini, sebuah perjalanan ke Yamaguchi pastinya tidak akan mengecewakan.
Rencana Perjalanan Satu Hari
Yamaguchi Selatan seperti hampir tidak mendapat perhatian para pengunjung untuk dimasukkan ke dalam daftar kunjungan, namun sebenarnya ada banyak sekali pemandangan yang dapat menghibur siapapun yang ingin menghabiskan waktu satu hari (atau lebih) di prefektur ini.
- Jembatan Kintaikyo
- Kastil Iwakuni (Iwakuni Castle)
- Distrik Bersejarah Tembok Putih (White Wall Historical District) di Kota Yanai
- Sagawa Shoyu-gura dan Yanai Nishigura di Kota Yanai
Jembatan Kintaikyo
Iwakuni merupakan sebuah kota kecil di pesisir tenggara Yamaguchi, dengan salah satu jembatan paling terkenal di Jepang. Jembatan Kintaikyo, sebuah struktur lima lengkungan yang pertama kali dibangun pada tahun 1673, membentang di atas Sungai Nishiki, dikonstruksi seutuhnya menggunakan kayu. Meski orang yang melintas harus membayar sedikit untuk menyeberangi satu sisi ke sisi lainnya, pemandangan sungai dan pemukiman di sekitarnya sangatlah setimpal. Pada musim semi, beragam bunga bermekaran di taman-taman yang berjejer di sisi sungai dekat jembatan.
Kastil Iwakuni
Berada di area bukit tak jauh dari Jembatan Kintaikyo, Kastil Iwakuni berdiri di puncak Gunung Shiroyama dengan pemandangan sungai dan kota di bawahnya. Bangunan kastil aslinya bertahan kurang dari satu dekade sebelum akhirnya diruntuhkan atas perintah shogun; struktur yang sekarang berawal dari tahun 1962. Menara utamanya memiliki sebuah museum yang memamerkan foto-foto Jembatan Kintaikyo dan jembatan-jembatan terkenal lainnya di Jepang. Kastil ini dapat dicapai dengan 20 menit pendakian, atau menggunakan kereta gantung dari taman di sebelah jembatan.
Distrik Bersejarah Tembok Putih (Kota Yanai)
Berjarak hanya 30 menit dengan kereta JR di jalur Sanyo Line terdapat Yanai, sebuah kota yang terkenal dengan lentera ikan mas tradisionalnya. Sedikit jalan kaki dari stasiun, maka pengunjung akan tiba di Distrik Bersejarah Tembok Putih, sebuah area dengan bangunan-bangunan bertembok putih yang berawal dari Zaman Edo. Salah satu rumahnya, yang merupakan milik keluarga Kunimori, dibuka untuk umum.
Sagawa Shoyu-gura dan Yanai Nishigura (Kota Yanai)
Beberapa bangunan lain yang berada di distrik bersejarah ini juga dibuka untuk umum. Pengunjung dapat memasuki Sagawa Shoyu-gura untuk melihat bagaimana kecap diproduksi. Metode ini tidak pernah berubah selama 200 tahun, jadi pastikan untuk membawa pulang paling tidak satu botol! Yanai Nishigura yang berada tak jauh dari situ memiliki sebuah kelas/area pentas di mana pengunjung dapat mencoba membuat kerajinan setempat atau melihat pameran seni pada waktu tertentu.
Rencana Perjalanan Dua Hari
Dua hari merupakan waktu yang cukup untuk menjelajah tempat-tempat di pusat Prefektur Yamaguchi
- Taman Kozan (Kozan Park)
- Pagoda Kuil Rurikoji
- Kuil Rurikoji
- Chinryutei
- Yuda Onsen (Yamaguchi)
- Kuil Joeiji (Yamaguchi)
- Pemukiman Samurai (Hagi)
- Reruntuhan Kastil Hagi
Hari Pertama - Kota Yamaguchi
Taman Kozan
Atraksi utama Yamaguchi adalah Taman Kozan, sebuah area berharga tang berlokasi sekitar 20 menit bersepeda dari Stasiun JR Yamaguchi. Taman ini adalah rumah dari banyak situs bersejarah dan bunga-bunga musiman.
Pagoda Kuil Rurikoji
Destinasi paling populer dari taman ini mungkin adalah Pagoda Kuil Rurikoji, sebuah menara lima tingkat yang dibangun pada tahun 1442 dan dianggap sebagai satu dari tiga pagoda terbaik di Jepang. Meski patut dilihat pada semua musim, pagoda ini akan terlihat jauh lebih menawan ketika dikelilingi oleh bunga-bunga plum dan sakura yang bermekaran, atau ketika taman sedang diwarnai dedaunan musim gugur.
Kuil Rurikoji
Bangunan Kuil Rurikoji sendiri, yang berada tak jauh dari sana, merupakan objek tersendiri yang patut dilihat. Dibangun setelah pagoda, kuil yang terlebih dahulu ada di sini telah dibongkar dan dipindahkan oleh keluarga Mori ketika mereka meninggalkan wilayah ini. Kuil yang ada sekarang ini dibangkun sekitar akhir tahun 1600an.
Chinryutei
Di taman ini juga terdapat Chinryutei, sebuah rumah teh kecil yang memiliki peran penting dalam tahun-tahun keributan di antara Zaman Edo dan Meiji. Di sinilah tempat dimana Saigo Takamori yang revolusioner dan para pendukung kerajaan bertemu dan berpura-pura sedang berlatih upacara minum teh - padahal, perkumpulan mereka adalah penyamaran selagi mereka merencanakan penggulingan shogun Tokugawa. Bangunan dua tingkat ini dapat dikunjungi dengan gratis; pada lantai pertama, terdapat sebuah pameran kecil yang menunjukkan beberapa tokoh penting yang terlibat dalam aksi penggulingan itu.
Yuda Onsen yang berada tak jauh dari sana merupakan tempat sempurna untuk melewati sore dan malam di Yamaguchi.
Hari Kedua - Yuda Onsen & Hagi
Yuda Onsen (Yamaguchi)
Mulailah hari Anda di distrik sumber mata air panas Yuda Onsen. Area ini terkenal dengan onsen alami mereka, dan sekumpulan ryokan (penginapan tradisional) di sini membuka pemandian mereka untuk publik dengan biaya yang tak mahal. Ada juga beberapa pemandian publik dan setengah lusin pemandian kaki bagi para pengunjung yang ingin menikmatinya.
Kuil Joeiji (Yamaguchi)
Sebelum beranjak ke Hagi, berputarlah dan pergilah sejauh dua pemberhentian dari Stasiun Yamaguchi ke Stasiun Miyano, di mana setelah berjalan kaki selama 15 menit Anda akan menemukan Kuil Joeji. Kuil yang damai ini terkenal akan tamannya, Sesshu-tei, yang didesain oleh seorang pelukis berbakat dan desainer taman bernama Sesshu. Taman ini, yang dibuat sekitar 500 tahun lalu, berfokus pada formasi bebatuan yang unik.
Pemukiman Samurai (Hagi)
Kembali ke Stasiun JR Yamaguchi dan naikilah bus JR ke Stasiun Hagi atau bus Bacho dari Shin-Yamaguchi ke Stasiun Higashi-Hagi. Kedua rute ini memakan waktu 60-80 menit. Hagi terkenal baik untuk industri tembikarnya, dan pemukiman samurainya yang bersejarah. Hal yang kedua dapat dicapai dengan mudah dari stasiun kereta menggunakan bus Ma-ru yang murah dan nyaman, yang juga melewati berbagai tempat wajib kunjung kota ini. Distrik samurai di Hagi merupakan rumah dari beberapa bangunan dan museum tua yang dapat dikunjungi dengan biaya masuk yang murah, meski daya tarik sebenarnya dari distrik ini adalah jalan-jalan dan sudut-sudutnya yang sunyi dan memiliki atmosfer memikat.
Reruntuhan Kastil Hagi
Di ujung pemukiman samurai terdapat reruntuhan Kastil Hagi. Tembok-tembok batu luarnya adalah sisa-sisa dari apa yang dulunya merupakan kastil yang disinggahi keluarga Mori, keluarga yang berkuasa selama lebih dari dua setengah abad. Sekarang, taman dengan lahan hijau yang luas ini menjadi tempat yang cocok untuk piknik atau bersantai dan berjalan kaki sore.