Kuil Iwaya-ji

Kuil Nomor 45 dari 88 Kuil Ziarah Shikoku

Kuil Iwaya-ji, Kuil Gua Batu, berdiri di lembah bukit fantastik terkikis dan timbunan bukit pada area yang dikenal dengan nama dataran tinggi Kuma di pusat Ehime. Kuma adalah nama seorang wanita yang dikatakan hidup sendiri di daerah miskin ini pada suatu waktu. Ketika biksu Kobo Daishi berjalan melewati tempat ini, Kuma memohon agar diberikan teman, sehingga Daishi dengan ajaib menciptakan sungai. Tanaman kemudian dapat hidup, dan muncul petani, memberikan Kuma teman yang sangat diinginkannya. Kota kemudian dinamakan berdasarkan namanya.

Apabila terdapat satu kuil yang harus Anda kunjungi di Ehime, jawabannya adalah Iwaya-ji. Mengundang decak kagum, dari pendakian hingga sisi bukit hingga lokasi yang berada di lereng berlubang, dan keindahan struktur.

Satu dari beberapa parkiran mobil dekat sungai, jalan setapak mengarah tajam ke atas melalui hutan berlumut. Burung bernyanyi. Menuju puncak, semak-semak bunga mekar menampilkan jajaran merah jambu dan putih. Terdapat patung Budha kecil berbaris sepanjang jalan seperti tumbuh permata hijau dari dalam patung. Bercahaya dalam jalan setapak, Saya melihat ular dari jenis yang tidak berbahaya. Saat berjalan ke atas, Saya melewati seorang pria yang senang berbicara, kelebihan berat badan dan berkeringat dengan derasnya. Bukit membawa suara dengan sangat jelas, dan dari bawah dapat terdengar suara pria tersebut, “Apa, tangga lagi?! Sungguh panas hari ini!”.

Hari itu sangat panas dan terdapat banyak tangga. Akan tetapi sangat layak untuk dilakukan karena pemandangan dipuncaknya. Sangat mempesona. Rumah biksu kuil dibangun tinggi hingga ke langit di tebing curam. Tebing terlihat seperti lumpur dengan batu didalamnya, dan penuh dengan lubang. Sebuah tangga kayu kokoh naik ke atas salah satu lubang besar dan Anda dapat memanjatnya untuk menikmati pemandangan seluruh komplek kuil dan lembah dibawahnya. Harus diingat, yang naik ke atas pasti akan turun, dan jalan menurun membutuhkan lebih banyak semangat daripada pendakian.

Seluruh kuil pada rute ziarah Shikoku memiliki bangunan yang disebut Daishi-do untuk menghormati Kobo Daishi, pendiri ziarah ini. Daishi-do di Iwaya-ji dibangun pada periode Taisho, dan lebih besar daripada Hondo atau Aula Utama. Pilar yang mendukung beranda hampir sama seperti Romawi.

Di balik Daishi-do, terdapat jalan setapak mengarah melewati gerbang tua indah. Jalan setapak berliku belakang kuil dalam hutan dengan barisan beberapa patung dewi-dewi terlihat tidak menarik. Namun Pohon-pohon berlumut dan batu sangat indah.

Iwaya-ji adalah satu dari dua kuil ziarah yang berlokasi sangat dekat. Kuil lainnya adalah Taiho-ji nomor 44.

0
0
Apakah artikel ini bermanfaat?
Help us improve the site
Beri masukan

Tinggalkan komentar

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.