Meskipun musim bunga sakura mungkin sudah mereda, musim semi di Jepang masih menawarkan berbagai bunga untuk dikagumi di temperatur yang lebih hangat. Di Prefektur Chiba, Sakura City Minicipa Organization menjadi tuan rumah tahunan Sakura Tulip Festa di bulan April. Sebuah kebun tak berujung berwarna merah, kuning, dan tulip berwarna dengan latar belakang kincir angin Belanda, membuat hari yang indah dengan keluarga dan teman-teman di bawah sinar matahari.
Dari Stasiun Keisei-Sakura, ambil pintu keluar utara untuk mencari bus kota. Hanya 100 yen, dalam sepuluh menit waktu perjalanan Anda akan melihat kincir angin dan tiba di Sakura Oldness & Open Space. Danau Inba berjalan sejajar dengan pertanian tulip dan merupakan sumber untuk kesuburan. Untuk dewasa harga tiketnya ¥ 1.000 dan ¥ 500 untuk anak-anak. Anda dapat berjalan-jalan dengan perahu yang dihiasi dengan lentera Jepang.
Bunga yang paling lazim di perkebunan adalah Tulip Sunny Yellow, tanda dari musim semi! Sebuah bingkai sempurna untuk semua fotografer, terutama ketika pengunjung mengambil keuntungan dari memakai pakaian tradisional "Pembantu Belanda" seperti: topi runcing renda, celemek bergaris, dan bakiak kayu. Sekitar toko souvenir, Anda akan menemukan ruang ganti portabel penuh celemek berwarna-warni dan akan ada anggota staf yang tersedia untuk membantu dengan kostum. Anda dapat berjalan ke ladang tulip, sepenuhnya berpakaian tradisional, selama 45 menit dan membutuhkan biaya ¥ 1.000. Jadi, mengapa tidak mencobanya!?
Buatan Belanda dan dirakit di Sakura, kincir angin "De Liefde" dibangun pada tahun 1994 dan berfungsi sebagai landmark untuk Sakura Furusato Square dan sebagai simbol persahabatan antara Jepang dan Belanda. Terdapat pompa air yang digerakkan oleh angin pertama di Jepang. Menara ini memiliki tinggi 15,6 meter dan terbuat dari batu bata serta empat tingkat beton. Untuk mengambil air, poros horizontal didukung oleh energi dari angin; sekali diputar, roda air di lantai dasar berputar. Anda dapat menjelajahi dalamnya dan lantai atas ke kincir angin, Anda harus melepas sepatu untuk naik.
Merasa lapar? Ada banyak kios pop-up di sepanjang jalan yang melayani yakisoba, okonomiyaki, takoyaki, es salju, dan minuman tapioka. Meja dan bangku yang ditempatkan di sekitar perkebunan, atau Anda dapat menjadi petualang dan melakukan piknik di sepanjang sungai. Ketika Anda selesai dengan makanan Anda, mengunjungi pasar mini untuk sayuran lokal, makanan ringan, minuman, dan souvenir bertema Belanda bisa dilakukan, tentu dengan harga yang wajar.
Jika cuaca memungkinkan, Anda dapat menyewa sepeda untuk seharian berkeliling perkebunan. Hanya 500 yen, rasakan sinar mentari mengecup pipi Anda dan angin membelai rambut sembari menaiki mamachari di sepanjang Danau Inba. Pastinya menjadi petualangan musim semi yang terbaik, kan?