Kembali ke Tahun 20-an

Mengunjungi Yokohama Tramport Museum

Pertama kalinya melihat Shinkansen Hayabusa dan Yamabiko saat bepergian ke Aomori, perasaan saya terhadap kereta masih biasa-biasa saja. Memang sangat nyaman menggunakan Shinkansen meskipun kecepatannya hingga 320km/jam, tapi lajunya amat sangat mulus. Lalu saat saya pulang menuju Tokyo dari Sendai, saya menggunakan Shinkansen Komachi, dan saat itu lah saya mulai jatuh cinta dengan kereta.

Dari penampilan luarnya, Komachi dan Hayabusa tidak banyak perbedaan, hanya saja Hayabusa berwarna hijau dan Komachi berwarna merah. Entah kesukaan saya ini berawal dari subjektifitas saya terhadap warna atau hal lainnya, tapi pertemuan dengan Komachi lah yang membuat saya mulai menyukai wujud kereta. Karena itu, saya memutuskan untuk mengunjungi Yokohama Tramport Museum!

Dari Tokyo, saya menuju Stasiun Negishi, lalu dilanjut naik bus dari depan stasiun menuju Yokohama Tramport Museum, saya menghabiskan 1,5 jam di jalan demi melihat trem yang ada di museum ini. Dengan hanya membayar ¥100 saja, saya bisa berkeliling di museum ini. Saat masuk museum, kita akan melihat miniatur trem, sejarah trem Yokohama dalam timeline (hanya dalam bahasa Jepang, tapi cukup menyenangkan melihat gambar-gambarnya) dan tersedia berbagai macam souvenir trem, Shinkansen, hingga boneka-boneka yang bisa kalian beli sebagai souvenir.

Sudah tidak sabar melihat trem, akhirnya saya masuk ke area dimana mereka diletakkan. Beberapa trem yang diletakkan di museum ini memiliki desain yang berbeda-beda dan beroperasi di waktu yang berbeda pula. Singkat cerita tentang awal mulanya trem Yokohama ini, ternyata trem pertama yang diresmikan oleh Yokohama Electric Railway Co. beroperasi di tahun 1904 melayani jalur Kanagawa - Oebashi. Namun di tahun 1923, jaringan trem Yokohama hancur karena gempa hebat yang terjadi pada tanggal 1 September 1923, dalam jangka waktu 7 tahun semua jalur trem telah diperbaiki.

Di museum ini, pengunjung tidak hanya melihat tapi juga bisa merasakan bagaimana suasana di dalam trem. Sambil duduk di dalam trem, saya jadi membayangkan setting di tahun-tahun 20-an, seperti apa ya Jepang di tahun ini? Karena, di area museum cukup banyak foto-foto zaman dahulu, terutama foto-foto saat trem beroperasi, dan ada juga video dokumenter tentang trem, jadi para pengunjung juga bisa membayangkan seperti apa suasana zaman dahulu.

Di museum ini, pengunjung tidak hanya menikmati keindahan trem, tidak hanya sebagai tempat bermain anak-anak, tapi juga sebagai pembelajaran tentang sejarah di balik trem yang pernah beroperasi di Yokohama. Bagi para penyuka kereta atau moda transportasi lainnya, tidak ada salahnya mengunjungi museum ini! Dijamin menyenangkan!

0
3
Apakah artikel ini bermanfaat?
Help us improve the site
Beri masukan

Gabung diskusi

Reyzi Enditya 9 tahun yang lalu
Wah menarik nih! Kebetulan saya mau ke Jepang lagi.
Relinda Puspita 9 tahun yang lalu
Saya belum sempat ke sana. Next time ah.
Midya 9 tahun yang lalu
Wah keren ya koleksi museum ini. Pasti seru deh suasana di dalamnya.

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.