Mie Jepang

Mengunjungi Jepang akan selalu menggugah selera makan

Jepang dan Perancis adalah negara dimana makanannya dicatat sebagai warisan budaya UNESCO.

Kami memiliki banyak macam makanan yang cukup sulit untuk dapat dicoba semuanya. Sushi kami sangat terkenal di dunia. Tapi yang saya ingin perkenalkan adalah mie kami, terutama ramenBeberapa makanan yang disebutkan dalam artikel ini mungkin dapat Anda cicipi di negara Anda. Seperti saat kami tinggal di Atlanta dan mencoba mie di beberapa restoran. Meskipun terlihat sama, rasanya berbeda dengan mie yang ada di Jepang.

Ada beberapa aturan untuk menyiapkan makanan, misalnya saat membuat sushi. Cara memotong ikan dapat mempengaruhi rasanya. Sedangkan untuk mie, segala sesuatu dari air hingga macam bahan yang digunakan, bagaimana itu dipersiapkan bahkan sampai dengan cara bagaimana Anda memakannya, akan mempunyai pengaruh besar dalam cita rasa.

Beberapa mie dapat dinikmati dalam keadaan dingin, sedangkan yang lainnya hanya dapat dinikmati dalam keadaan panas. Menu utama dari mie adalah ramen, soba, udon, champon, yakisoba, dan tantanmen yang mana akan berbeda di setiap area dan prefektur di Jepang. Saya menyertakan makanan China yaitu tantamen yang memang tersedia di seluruh Jepang.

Beberapa kuah mie membutuhkan waktu 30 jam untuk menyiapkannya.

Udon

Ini adalah jenis yang paling tebal dan terbuat dari gandum. Pada musim panas, Anda bisa menyantapnya dalam keadaan dingin dengan berbagai macam saus celup sedangkan saat musim salju dapat dinikmati selagi panas dengan kuah yang beragam termasuk kare, yang mana adalah favorit saya. Makanan yang disajikan akan sedikit berbeda di setiap area. Di Nagoya mienya berbentuk pipih dan kuahnya mempunyai rasa kedelai.

Soba

Terbuat dari gandum hitam dan tepung, biasanya disajikan dalam keadaan kering atau lembut dan dingin. Soba biasanya disajikan dengan tempura dan saus celup. Makanan ini disajikan berbeda di setiap daerah, terutama di Okinawa yang menggunakan mie berbeda. Saya bukanlah penggemar soba, sampai akhirnya dalam perjalanan ke Nagano dimana mie yang disajikan sangat enak dan saya hampir memesan lagi.

Yakisoba

Yang berarti gandum hitam goreng, namun sebenarnya terbuat dari tepung gandum dan diberi rasa dengan beberapa saus yang berbeda. Miwa membuat makanan ini setiap dua minggu sekali yang dicampur dengan kubis dan sayuran lainnya. Ada sebuah saus spesial untuk yakisoba yang kami beli di sebuah pasar yang memberikan rasa cukup tajam. Lain dari itu, biasanya mereka mencampur mie dengan saus kerang.

Champon

Adalah makanan daerah dari Nagasaki dan berasal dari China. Anda dapat membuat champon dengan meletakkan daging babi, seafood, dan sayuran dalam wajan yang sudah diminyaki. Kuahnya terbuat dari kaldu ayam dan babi yang biasanya digunakan untuk ramen. Perbedaan dalam makanan ini adalah mereka menggunakan satu wajan untuk memasak kuah dan mie secara bersamaan.

Tantamen

Biasanya mie dipotong dengan menggunakan pisau. Awalnya ditemukan di restoran China yang ada di Jepang. Ini adalah mie favorit saya. Terbuat dari lada, wijen, daging giling, dan beberapa macam sayur, seperti kecambah. Biasanya pada menu Anda dapat melihat gambar cabai dari satu sampai tiga yang melambangkan seberapa pedas kuahnya.

Ramen

Mie gandum yang tipis dengan garam, dan air yang bersifat alkali direbus dalam tong besar semalaman. Kaldu ini biasanya berbeda setiap daerah dan bisa berupa miso (pasta kacang yang difermentasi), shio (garam), shoyu (kecap) dan tonkotsu (daging babi). Favorit saya adalah miso pedas, di mana sangat sulit ditemukan di Jepang. Ramen tersedia di seluruh Jepang sejak awal tahun 1900-an dengan berbagai macam khas yang berbeda di setiap daerah.

Di Sapporo kami mencoba ramen miso yang terkenal dengan taburan jagung manis, daging babi cincang, kecambah dan bawang di sebuah gang ramen dekat dengan stasiun. Di rumah saya di Yokohama, terdapat museum ramen yang memamerkan semua jenis dan cita rasa lokal seperti mie tebal dengan kaldu kecap ditaburi daging babi, bayam rebus, rumput laut kering, dan telur rebus setengah matang. Ketika saya mengunjungi kedai ramen terkenal di pinggir sungai di Fukuoka, mie disajikan dengan kaldu tonkotsu tulang daging babi yang berwarna putih ditaburi dengan mustar hijau, biji wijen, dan jahe. Kami juga mempunyai pengalaman makan ramen yang enak di Nagasaki, di mana lebih sedikit berminyak daripada di Fukuoka.

Hampir semua kedai ramen terdapat kotak kecil dengan berbagai macam taburan yang dapat Anda pilih sesuai dengan selera Anda. Tidak peduli di manapun Anda berada di Jepang, akan selalu ada ramen.

Mie dijual dengan harga yang lumayan terjangkau, dan di beberapa kedai Anda dapat memesan ukuran yang berbeda. Satu hal yang pasti: bila Anda makan mie di Jepang, Anda tidak akan pergi dengan keadaan lapar. Dan tentu saja, liburan Anda ke Jepang belum akan lengkap apabila Anda belum menikmati beberapa hidangan mie yang ada.

Info lebih lanjut

Cari tahu tentang Shin-Yokohama Ramen Museum

0
2
Apakah artikel ini bermanfaat?
Help us improve the site
Give Feedback

Gabung diskusi

Vicky Amin 7 tahun yang lalu
Sekali-sekalinya nyobain cold soba di daerah Hibiya, ternyata porsinya jumbo trus akhirnya gak abis... Ngerasa berdosa banget ;(
Odilia Sindy Okinawati Penerjemah 7 tahun yang lalu
Wakakaka masa iya mas? Tapi seriusan meskipun small size ukurannya tetep aja jumbo buat kita orang Indonesia. Saya selalu habisin sih mas meskipun butuh waktu lama buat habisin semuanya hahaha, bisa sampe 1 jam!

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.