Setiap kali saya diminta untuk merekomendasikan kota yang kurang terkenal di Jepang yang layak dikunjungi, saya selalu merekomendasikan Takamatsu, pusat kota dari pulau Shikoku. Kota ini cukup besar untuk beraktivitas dan tentu saja menarik, tetapi masih dalam ukuran yang dapat dijangkau, termasuk dalam menikmati pemandangan kota—kota ini juga merupakan kota yang menarik untuk dijelajah dalam setengah hari atau satu hari perjalanan.
Di Dalam Kota
Tempat yang paling terkenal di Takamatsu adalah Ritsurin-koen (Taman Ritsurin): dengan pemandangan yang sangat elok nan indah, yang menurut saya, taman ini adalah yang paling indah dari semua taman tradisional di Japan. Selain itu Taman Tamamo juga patut dikunjungi, berada di bekas istana, di mana Anda masih dapat menikmat dinding istana yang menakjubkan. Pada musim hujan, Anda dapat mengunjungi beberapa museum yang menarik: Museum Sejarah Kagawa memiliki barang-barang pameran yang interaktif dan beberapa pameran di area bersejarah penganut Budha; Museum Seni Takamatsu menyajikan peralatan-peralatan pernis buatan lokal serta lukisan kontemporer dari berbagai negara.
Bagian Timur: Daratan Tinggi Yashima
Dua puluh menit dengan menggunakan kereta, Yashima adalah dataran dengan ketinggian 293 meter yang terbentuk akibat lava vulkanik. Yang menjadi daya tarik dari tempat ini adalah Museum Taman Isamu Noguchi , bekas tempat tinggal dan studio dari salah satu seniman patung Jepang yang sangat luar biasa berbakat. Terlepas dari banyak peraturan yang dikenakan oleh para kurator penting, museum ini layak di kunjungi jika hanya untuk melihat Energy Void, sebuah bentuk abstrak hitam-besar dan menakjubkan yang dibuat dalam bentuk patung di tempat terbuka dengan dikelilingi oleh bangunan museum.
Dataran tinggi ini juga merupakan tempat berdirinya beberapa kuil dari kumpulan 88 kuil ziarah Shikoku: Kuil nomor 84 yaitu Yashima-ji, Kuil Nomor 85 yaitu Yakuri-ji, yang mana sangat indah pada musim gugur. Untuk lebih mengenal sejarah, kunjungi Shikoku-Mura untuk melihat rumah-rumah tradisonal dari seluruh daerah Shikoku, yang di realokasi pada suatu taman yang indah.
Bagian Barat: Marugame dan Kuil Konpira-san
Dalam perjalanan dari Takamatsu ke arah barat, yang pertama kali perlu Anda datangi adalah Marugame, sebuah kota sederhana yang mempunyai tiga daya tarik utama. Di ketinggian sebuah bukit, terdapat sebuah istana kecil yang merupakan satu di antara dua belas istana di Jepang yang masih memiliki menara kayu asli, dan memiliki pemandangan yang indah ke seluruh kota serta lautan, di lengkapi dengan jembatan layang yang membentang menghubungi keduanya. MIMOCA adalah sebuah museum seni kontemporer kecil tetapi sangat menarik yang berlokasi tepat di sebelah stasiun. Lebih lanjut menjauh sedikit dari dalam kota, terdapat Nakatsu Bansho-en, satu lagi taman tradisional jepang yang menawan dengan sebuah museum yang memamerkan keramik-keramik dan patung-patung purbakala.
Bergerak ke sebelah selatan dari kota Marugame, Anda akan menemukan Kuil Zentsu-ji (Kuil ziarah nomor 75, bagian dari 7 kuil lokal Mairi Path), yang dikenal sebagai tempat lahirnya Pendeta Budha Kobo Dishi, seorang murid Budha yang pertama kali memperkenalkan kegiatan ziarah. Tak jauh, terdapat Kuil Konpira-san, sebuah kuil kuno di puncak bukit yang ditujukan untuk para prajurit dan pelaut; Saat mendaki tangga sebanyak 1368 menuju puncak, di mana sebelumnya pada pemberhentian pertama Anda dapat mengikuti kelas membuat mie, Anda dapat menikmati pemandangan asri pedesaan yang menakjubkan. Di kota yang sama yaitu Kanamaru-za, terdapat Teater Kabuki yang masih berdiri dan tertua di Jepang, yang buka untuk umum dan pada waktu tertentu mengadakan pertunjukan.
Pulau Seni: Naoshima, Teshima dan Shodoshima
Satu jam perjalan dengan menggunakan kapal feri dari pelabuhan Takamatsu, Naoshima adalah tempat yang tidak boleh terlewatkan untuk dikunjungi bagi para pencinta seni. Jajaran pulau ini adalah rumah bagi kumpulan museum terkemuka dan proyek rumah seni, yang memperlihatkan rumah-rumah yang direnovasi dan diubah menjadi jalanan peraga hasil seni. Kapal-kapal feri juga menghubungkan Teshima dan Shodoshima, yang keduanya juga merupakan lokasi untuk Seni Setouchi Triennale, suatu festival seni yang diadakan setiap tiga tahun sekali.