Walaupun tidak ada buku panduan yang akan muncul dan mengatakan ini, kuil Ishite adalah tempat yang aneh, sebagaimana dikenal di Jepang sebagai nomor 51 dari 88 kuil yang membentuk ziarah Shikoku, dan Anda dapat melihat beberapa peziarah dalam pakaian putih dan topi kerucut berjalan kaki ke arah kuil. Atau naik bus apabila tersedia.
Tepat di depan pintu masuk di seberang jalan yang biasa-biasa saja, terdapat beberapa indikasi bahwa kuil ini tidak seperti kuil lain. Sebagai contoh adalah naga batu barok. Ishite memiliki sejumlah bangunan kuil biasa, termasuk gerbang Niomon yang ditetapkan sebagai harta karun nasional. Aula utama dan pagoda juga ditetapkan sebagai bangunan budaya penting dalam gaya arsitektur periode Kamakura (1192-1333). Kadang diliputi asap dari guci perunggu penuh dengan debu dupa. Peziarah membeli bundel dupa dan seakan-akan “mandi” dalam pancuran asap.
Apabila praktek kuil yang normal dan arsitektur dikesampingkan, kemanapun melihat terdapat banyak patung aneh. Termasuk banyak patung seperti kurcaci, dipahat oleh warga lokal untuk mewakili aneka pengikut Budha, beberapa plester tidak dipelihara dan kreasi kawat yang tidak menua dengan anggun. Akan tetapi bersamaan dengan karat dan bagian yang berjatuhan, mungkin akan terasa ironi, tetapi mewakili sifat realitas yang selalu berubah, yang merupakan aspek dari tipe Buddha Jepang yang suka menyembunyikan persoalan.
Di belakang pengenalan nasional terhadap gedung kuil terdapat pintu menuju lubang hitam di gunung yang membentuk latar belakang Ishite. Memasuki lubang sempit, pengunjung dipaksa untuk memilih antara terus lurus sedikit miring ke atas, atau ke kanan. Lurus ke atas, akan dipandu dalam gelap oleh lampu gantung listrik dan Buddha yang diatur seperti tonggak penambat kapal. Beberapa patung aneh di tenun dalam gelap dan sebelah kanan dan kiri ceruk penuh dengan patung menyeramkan dihiasi jaring laba-laba dan tali penuh janji. Sangat dingin di terowongan, akan tetapi melihat benda-benda tersebut dalam gelap akan menurunkan temperatur hingga beberapa derajat.
Ketika keluar dari terowongan, terdapat komplek aneh termasuk bangunan bulat diisi dengan baris demi baris pengikut Buddha, dan patung besar Buddha yang sedang bermeditasi dalam fase tidak mementingkan diri sendiri. Patung itu terlihat seperti kerangka. Ketika Saya pergi ke sana, ayam bujang indah berjalan dengan angkuh di lapangan. Pemandangan dari bukit di belakang Ishite-ji layak untuk dilihat dengan berjalan kaki sedikit.
Di bagian bukit atas Ishite-ji berdiri patung besar dari pria dengan kepala dicukur sedang memegang kuas. Ini adalah Kobo Daishi, tokoh utama Buddha Jepang dan penulis. Saya ingin melihat lebih dekat, jadi meminta pria dengan gaya hawai berkarangan bunga yang memiliki merpati dengan tali yang melingkari lehernya bagaimana cara menuju ke sana (Saya tidak mengarang hal ini!). Dia berbohong, tetapi Saya berhasil mencapai patung tersebut. Tidak ada pemandangan dari sini, tetapi dapat melihat lubang hidung patung.
Saya kembali turun melewati terowongan dan berjalan ke arah kiri. Di sini terdapat lukisan dinding dan lemari yang mewakili miniatur dari 88 kuil ziarah Shikoku. Keanehan lain yang tidak dapat dipercaya. Kecuali memiliki lampu, Anda tidak dapat melihat sebagian besar miniatur tersebut.
Dalam pekarangan Ishite-je terdapat sejumlah museum yang layak untuk dikunjungi. Terdapat dua makam batu kuno (kofun) yang dapat dimasuki. Walaupun kuil hanya berjarak sedikit dari Dogo, terkadang diabaikan oleh pengunjung dari luar negeri, akan tetapi layak dilihat sepanjang sore. Ambilah obor. Dengan kapasitas menanamkan rasa misteri dan kagum pengunjung, Ishite-ji layak sebagai salah satu “tempat kekuatan” utama Ehime.