Olimpiade Tokyo 2020 telah ditunda sampai tahun 2021 karena dampak dari situasi global virus corona — tetaplah di sini untuk informasi terbaru yang mana detail lebih lanjut akan diumumkan.
Meskipun telah jadi salah satu tempat berlibur terbaik di dunia, kota metropolitan Jepang Tokyo akan semakin populer. Pada musim panas 2020 mendatang, Tokyo akan menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas 2020, menjanjikan wisatawan dan penduduk lokal untuk melakukan lebih banyak hal lagi di megalopolis yang sibuk. Bersiaplah untuk acara olahraga terbesar di dunia.
Dari 24 Juli sampai 9 Agustus 2020, Turnamen Olimpiade XXXII akan menampilkan pengenalan yang menarik dari banyak cabang olahraga dan disiplin baru. Karate, berselancar, papan seluncur, olahraga mendaki, dan baseball — olahraga yang sangat dicintai di Jepang — akan diperkenalkan untuk pertama kalinya. Disiplin baru seperti bola basket 3x3, balap sepeda Madison dan balap sepeda BMX juga akan ditambahkan ke olahraga yang ada. Secara keseluruhan, Olimpiade Tokyo 2020 akan menampilkan 339 acara di 33 cabang olahraga, dengan 55 cabang disiplin. Dengan variasi yang lebih banyak, pasti ada sesuatu yang akan sesuai dengan selera Anda!
Pawai obor Olimpiade (12 Maret - 24 Juli 2020) akan dilakukan melewati 47 prefektur Jepang dan dimulai dari Fukushima setelah acara di Yunani selesai. Prefektur Fukushima, yang hancur akibat gempa bumi dan tsunami tahun 2011, telah dipilih sebagai titik awal sebagai simbol solidaritas Jepang dan upaya pemulihan negara.
Jika bicara soal memeriahkan suasana, apalah arti Olimpiade tanpa maskot ikonis yang membuat orang-orang semakin antusias? Jepang memperkenalkan kembali maskot Tokyo 2020 yang bermata besar dan menggemaskan - Miraitowa untuk Olimpiade, dan Someity untuk Paralimpiade. Miraitowa dengan corak kotak-kotak biru dikatakan sangat atletis, dengan kemampuan untuk bergerak lincah, sementara Someity si pencinta alam memiliki antena telepati dan jubah terbang dengan corak kotak-kotak merah muda.
Sebanyak 42 gelanggang olahraga tersebar terutama dalam dua zona, dengan Olympic Village terletak di tengah. The Heritage Zone melanjutkan peninggalan dari Olimpiade 1964 pertama di negara ini, yang terdiri dari tempat-tempat ikonis yang digunakan kembali seperti Gimnasium Nasional Yoyogi dan Nippon Budokan. Di sisi lain, Tokyo Bay Zone menunjukkan perkembangan yang dinantikan di negara ini dan meliputi daerah seperti Shinagawa dan Odaiba.
Ini adalah waktu yang menyenangkan bagi negara tuan rumah karena Olimpiade ini menandakan kembalinya Olimpiade Musim Panas ke Tokyo sejak hampir empat dekade lalu, di saat kota itu sedang bergegas untuk berkembang sehingga dapat siap pada waktunya untuk Olimpiade 1964, yang hanya dua dekade setelah Perang Dunia II berakhir. Hal ini membuat Tokyo menjadi kota pertama di Asia yang dua kali menjadi tuan rumah untuk turnamen empat tahun sekali berskala besar. Selain Tokyo, Jepang tidak asing lagi untuk jadi penyelenggara Olimpiade, setelah pernah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 1972 di Sapporo, dan Olimpiade Musim Dingin 1998 di Nagano.
