Musim Gugur di Ngarai Geibikei

'River cruise' di tengah tebing oranye

Oleh Vicky Amin

Community writer

Translated by Santy Tobing

Community writer

"Kotokei" (Ngarai Oranye Kuno), bagian favoritku dari keseluruhan pelayaran. Aku masih tidak percaya telah melihat pemandangan bagian jurang ini dalam kehidupan nyata, bukan hanya dari lukisan!

Bebek-bebek sungai adalah sahabat setia sepanjang pelayaran. Kamu bisa memberi makan mereka untuk membuat mereka mendekati perahu.

Perahu merapat ke tepi dan pengunjung diundang untuk berjalan-jalan jauh ke dalam untuk mengetahui lebih lanjut tentang batu "Moncong Singa."

Dedauanan oranye akan menjadi warna utama di sepanjang jalan

Para pengunjung harus menyeberangi sebuah jembatan untuk mencapai "Moncong Singa."

"Shishigahana", atau "Moncong Singa," dinding batu besar yang memanjang ke bawah, menyerupai moncong singa. Geibikei (yang secara harfiah berarti "Moncong Perkasa") memperoleh namanya dari batu ini

Ada sebuah lobang kecil di seberang sungai dan dipercaya bahwa jika kamu bisa melempar batu masuk ke dalam lubang, kamu akan mendapatkan keberuntungan. Kamu dapat membeli batu keberuntungan dari tukang perahu. 100 yen untuk 5 batu.

Perahu merapat di tengah dinding batu kapur yang menjulang

Ngarai Geibekei menawarkan serangkaian pemandangan yang biasanya kamu lihat di lukisan gulung Cina

Dalam perjalanan kembali ke titik awal, pengemudi perahu akan menyanyikan untukmu lagu-lagu rakyat Jepang tentang Geibi

Satu atau dua kali bisa terjadi, perahumu berpapasan dengan perahu lain dari arah berlawanan, yang menciptakan pemandangan spektakuler lain yang tak boleh kau lewatkan

Ketika musim dingin mendekat, tukang perahu akan membuat atap dan menyediakan kotatsu (meja rendah dengan selimut) di perahu untuk menjaga pengunjung agar tidak kedinginan

Di sebuah kota kecil yang berjarak empat puluh menit dari Ichinoseki, Sungai Satetsu yang mengalir tenang telah mengukir batu kapur selama berabad-abad, menciptakan dinding menjulang di kedua sisinya. Tempat ini dikenal sebagai Ngarai Geibikei.

Ngarai sepanjang 2 kilometer ini dikatakan menawarkan pemandangan spektakuler tak berujung sepanjang tahun, dengan atau tanpa matahari. Untungnya, aku berada di sana sepanjang satu musim paling berwarna di Geibikei ini, musim gugur. Dan ya, dari saat kami meninggalkan dermaga, tukang perahu dengan terampil mendayung secara anggun selama 90 menit pelayaran dengan pelan dan lembut di sepanjang tebing berbatu yang membumbung tinggi untuk membawa kami menepi ke daratan dengan aman. Dan pada gilirannya, pelayaran ini menjadi salah satu waktu terbaik di Jepang untukku.

Ngarai Geibikei bisa didatangi dengan hanya 5 menit berjalan kaki dari Stasiun Geibikei di Jalur JR Ofunato, berangkat dari Stasiun Ichinoseki. Semua perjalanan termasuk Shinkansen Tohoku dari Tokyo ke Stasiun Ichinoseki menggunakan JR East Pass.