Tsujita

Tsukemen terbaik di kota

Saya mengajar Bahasa Inggris di sekolah bahasa di Iidabashi. Saya selalu melewati rumah makan mie ini, tetapi selalu banyak antrean pada waktu makan siang dan makan malam. Tempatnya sangat mencolok dari luar. Saya melihat pramusaji pria dengan handuk melingkar di kepala menyiapkan semangkuk mie di depan uap sangat panas, yang saya asumsikan sebagai tong rebusan air panas. Pengunjung duduk di kursi di sekitar meja kasir. Suatu hari saya selesai mengajar bahasa sekitar jam 4 sore dan ketika saya lewat banyak kursi kosong dan tidak ada antrean. Jadi saya memutuskan untuk mencobanya.

Yang paling disukai dari tempat ini adalah tsukemen (mie celup) yang saya sendiri belum pernah mencobanya sekalipun. Makanan ini disiapkan sekitar 10-15 menit sebelum mereka menyajikan pada saya dengan mangkuk mie kering besar yang ditaburi lembaran nori (rumput laut) dan separuh potongan lemon di atasnya. Kemudia mereka menyajikan semangkuk kecil sup dengan potongan daging dan menma (potongan bambu) yang menyadarkan saya bahwa mangkuk itu panas. Saya mencoba mienya terlebih dahulu. Mienya tebal, lebih tebal dari ramen biasanya, dan ketika dikunyah rasanya seperti pasta, al dente! Kemudian saya mencoba supnya. Kepadatan rasanya sangat luar biasa dengan kombinasi daging babi dan ikan kering. Saya mencelupkan mie ke dalam sup. Pada saat itu juga saya menyadari bahwa saya tak pernah akan menginginka ramen lagi, kecuali tsukemen. Setelah makan setengah porsi, saya mencampurkan sedikit jus lemon ke dalam mie dan ini memberikan sedikit sensasi rasa masam untuk menghilangkan rasa asin.

Setelah hari yang menyenangkan itu, saya mengunjungi Nidaime Tsujita Tsukemen (二代目つじ田 つけ麺) beberapa kali. Terkadang sendiri, terkadang bersama teman-teman. Kebanyakan yang belum mendengar tsukemen akan memiliki pandangan yang berbeda antara sebelum mencoba dan setelah mencobanya. Saya juga mencoba paling tidak sepuluh rumah makan tsukemen yang lain, termasuk rumah makan tsukemen yang paling enak menurut online rating.  Saya ingat ketika pergi ke restoran tsukemen yang katanya terbaik pada pukul 4:00 sore untuk berbaris di bawah matahari musim panas (saya harus pergi ke sana lebih awal karena sekali mie dan supnya habis, mereka langsung tutup), namun tidak ada yang lebih enak dari Nidaime Tsujita. Kadang mie di tempat lain tidak terlalu menarik, atau sup nya terlalu manis, terlalu asin, terlalu tebal, terlalu tipis, terlalu pedas dan terlalu banyak ikan. Dan tidak ada yang menyediakan tsukemennya dengan lemon. Tsukemen di Nidaime Tsujita adalah yang terbaik. Untuk kedepannya, saya akan memesan tsukemen dengan telur yang di rebus di luarnya tetapi kuning telur di dalamnya setengah matang,

Tsukemen yang biasa di Nidaime Tsujita berharga sekitar ¥800 dan ¥980 jika menggunakan telur. Selain di lidabashi, mereka juga memeiiiki cabang lain di Ochanimizu-kanda, Kojimanchi, dan Miso-no-syo.

0
0
Apakah artikel ini bermanfaat?
Help us improve the site
Give Feedback

Tinggalkan komentar

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.