Membawa yotsudaiko (bangunan kayu dengan 4 anak bermain drum) (Foto: )
Awal
Oktober
Membawa yotsudaiko (bangunan kayu dengan 4 anak bermain drum) (Foto: )

Menikmati Festival Warai 2024

Yuk lihat festiwal tertawa di Wakayama ini!

Kapan: Awal Oktober 2024

Ketika pergi ke festival di desa terpencil dan menjadi satu-satunya orang asing di sana, hal ini akan menyadarkan Anda betapa lokal dan tradisionalnya suasana dalam festival tersebut. Salah satunya adalah melihat Festival Warai yang bisa menjadi pengalaman spektakuler dan berharga yang pernah saya rasakan. Festival ini merupakan sebuah festival yang penuh dengan budaya, tradisi, dan warisan yang hanya diketahui sedikit orang asing dan Jepang.

Kuil Niu di distrik Hidaka, Wakayama menyelenggarakan Festival Warai (warai: tertawa) setiap tahun. Festival ini sendiri dianggap sebagai Warisan Budaya Prefektur dan dapat ditelusuri kembali beberapa abad.

Festival Warai berasal dari legenda dewi Niutsuhime no Kimoto. Menurut legenda tersebut, sang dewi ketiduran dan datang terlambat ke pertemuan para dewa. Semuanya mengolok-oloknya dan dia sedih karena hal itu, hingga kemudian mengunci dirinya di kuil Niu. Para penduduk desa yang ingin menghiburnya berkumpul di luar kuil dan mulai tertawa bersama. Dikatakan bahwa tawa mereka memulihkan kegembiraan sang dewi dan penduduk desa.

Saat ini, pemimpin festival akan berpakaian seperti badut dan memandu peserta ke kuil Niu. Ziarah singkat yang diiringi dengan tawa, perayaan, serta kegembiraan.

Begitu semua orang tiba di kuil, empat kota yang berpartisipasi (Ekawa, Matsuse, Sanya, dan Wasa) di distrik Hidaka menunjukkan keahlian mereka dalam presentasi tradisional yang berbeda seperti, shishimai (tarian singa), mikoshi (kuil Shinto yang dapat dibawa-bawa), yotsudaiko (bangunan kayu yang menampung 4 anak laki-laki bermain drum), nobori sashi (penyeimbang spanduk bambu), serta suzume dan yako odori (tarian rakyat).

Festival Warai tidak hanya ditujukan untuk upacara keagamaan, tetapi juga merupakan salah satu perayaan (pesta), sebagian besar peserta akan menari, bernyanyi, dan tertawa sambil minum sake dan bir. Apabila para peserta terlalu mabuk, mereka tidak diizinkan untuk terus membawa mikoshi yang berat. Meskipun sangat aman untuk ditonton dan bisa menikmati pertunjukan, ketahuilah bahwa mikoshi yang berat akan berpindah dari satu sisi ke sisi lain. Mereka bisa sangat dekat dengan penonton sehingga membuat perayaan semakin menyenangkan.

Festival berlangsung pada hari Minggu kedua bulan Oktober. Biasanya dimulai pada pukul 11.00 dan berakhir pada pukul 05.00.

Cara ke sana

Anda bisa pergi ke Kota Wakayama terlebih dahulu karena ini jalur termudah. Perjalanan dengan kereta selama satu jam akan membawa Anda ke Stasiun Wasa. Anda harus berjalan sekitar satu jam menuju Kuil Niu dari Stasiun Wasa.

0
0
Apakah artikel ini bermanfaat?
Help us improve the site
Give Feedback

Tinggalkan komentar

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.